Jumat, 26 Februari 2021

Dengan menjadi lebih bijaksana, kesepian dapat di lawan


~ Penelitian menemukan bahwa semakin bijak seseorang, rasa kesepiannya semakin sedikit.

~ Orang yang kebijaksanaannya tinggi menasihati orang lain untuk menghindari penggambaran dirinya sendiri ketika masa sulit, untuk tetap berpikiran besar, dan untuk menemukan cara melakukan kebaikan.

~Kebijaksanaan tidak datang hanya pada orang yang lebih tua, tetapi berlaku pada semua umur.

Meski tanpa adanya pandemi, kesepian pada tiap orang semakin meningkat di dunia. Penelitian telah menjelaskan bahwa kesepian merupakan "wabah global dengan dampak serius terhadap kesehatan akhir-akhir ini" hal ini bisa menyebabkan kurangnya imunitas, kualitas tidur yang jelek, dan juga perasaan tidak bahagia.

Kesepian, atau merasa sedih karena putus hubungan dengan orang lain, berbeda dengan kesendirian. Kamu bisa sendiri tanpa merasa kesepian, dan kamu bisa bersama orang-orang tapi tetap merasakan kesendirian.

Jika kamu merasa kesepian, terkurung, atau tidak memiliki hubungan personal yang berarti. Kamu tidak sendirian. Tetapi apa yang bisa kamu lakukan dengan itu?

Sebuah studi mencoba untuk menjawab pertanyaan ini dengan melihat "kesepian" dari dua populasi yang berbeda, satu dari pedesaan di bagian selatan Italia dan satu lagi di daerah perkotaan Amerika Serikat. Kelompok tersebut memiliki latar belakang yang berbeda di mulai dari bahasa, sejarah, pendidikan, serta sosioekonominya, merujuk pada penelitian Salvatore Di Somma, MD, PhD.

Apa yang ditemukan dalam studi ini adalah kedua kelompok tersebut menunjukan bukti statistik bahwa semakin seseorang memperlihatkan kebijaksanaannya, semakin sedikit mereka merasa kesepian.

Tapi bukannya kebijaksanaan datang dari umur yang dewasa, waktu, dan pengalaman? Bagaimana kebijaksanaan dapat membantumu sekarang, dalam titik ini di hidupmu sendiri? Saya memutuskan untuk mencoba penelitian non-scientific kecil-kecilan untuk melihat bagaimana penemuan ini bisa membantu mengalahkan kesepian yang melanda. Inilah yang saya temukan.

 Teman saya Brenda, yang sekarang berumur 90an dan telah menjanda bertahun-tahun mengatakan "Aku tidak pernah merasa sendirian. Aku mecintai waktuku sendirian -- untuk membaca, mendengarkan musik, atau berjalan-jalan dan lainnya. Tapi aku juga mencintai waktuku bersama teman, keluarga, cucu, dengan orang yang ku temui dijalan. Berbaur dengan orang-orang di dunia ini membuatku tidak merasa kesepian.

Jack, pria yang umurnya hampir 60 tahun yang berkerabat jauh dengan Arthur yang juga umurnya 60 tahun, berkata bahwa terkadang ia merasa kesepian, tapi itu tidak berlangsung lama. "Aku punya banyak hal untuk dilakukan,". Jack dan Arthur kehilangan banyak teman ketika wabah AIDS sedang tinggi dan mereka berkomitmen penuh untuk mengedukasi para laki-laki terhadap bahaya sex sembarangan. "Aku kira kamu akan bilang bahwa misi hidup kita membuat kita justru merasa kesepian" Ucap Jack.

Brenda, Jack, dan Arthur menggambarkan aspek kebijaksaan yang disadari para peniliti merupakan alat paling kuat untuk melawan kesepian: sebuah kemampuan untuk melihat diri kita sendiri dalam gambaran yang luas. Gambaran itu bisa sangat berbeda dari satu orang ke orang lainnya, dan bahkan dari waktu ke waktu dalam hidup kita. Kamu tidak perlu teman yang lebih banyak atau melakukan projek sosial untuk melawan kesepian. Kebijaksanaan dengan sederhana membuat dirimu menjadi orang yang lebih luas.

Dalam bukunya Timeless: Nature's Formula for Health and Longevity, Louis Cozolino, profesor psikologi di Pepperdine University, memberi tahu bahwa penelitian menunjukkan otak kita memiliki alur untuk terhubung. Artinya, memaksimalkan interaksi dengan orang lain dapat membuat otak kita tetap aktif dan bekerja. Dan membuat otak kita tetap sibuk dapat membantu memerangi kesepian.

Kebijaksanaan mengartikan kemampuan untuk menjadi self-reflective dan pro-active, dua kemampuan tersebut dapat di gambarkan oleh jawaban orang-orang dalam poin-poin berikut.

1. Jangan nilai dirimu berdasarkan suatu momen atau waktu tertentu. "Kesepian adalah sebuah momen dalam waktu, sebuah kedipan di layar. Itu tidak membuatku jelek atau merasa tidak dicintai. Itu bukan tentangku dan bukan hal yang permanen. Aku selalu bisa melakukan sesuatu untuk menghadapinya." 

2. Terhubung dengan cara yang kecil. " Aku tidak berpikir kesepian karena aku selalu terhubung. Meskipun jika aku tidak berbicara dengan orang-orang yang aku cintai dan pedulikan, aku tahu aku bisa menemukan orang lain yang tiba-tiba ada, seperti penumpang lain di bis yang ku naiki."

3. Melakukan kebaikan atau menyanyangi orang lain. "Ketika aku kesepian, aku berpikir betapa egoisnya diriku, aku bisa melakukan tindakan baik kepada orang lain. Seperti mengucapkan hello dan bertanya kabar mereka. Dengan cara itu saja sudah bisa menghilangkan rasa kesepianku."

4. Mengambil tindakan positif. "Di dunia ini ada orang-orang yang karena emosi atau alasan fisiknya membuat mereka tidak bisa terhubung dengan orang lain. Itu adalah kesepian yang sesungguhnya. Aku hidup sendiri, tapi aku tidak kesepian. Aku punya banyak sekali hal daripada merasa kesepian."

5. Melihat gambaran yang lebih besar. "Jika aku mulai merasa kesepian, aku membayangkan sebuah alamat di surat permainan "Our Town". Mulai dengan nama seseorang dan juga alamatnya, tapi terus berlanjut. Aku mengingatnya karena permainan itu mengingatkanku  tentang keberadaan kita dalam konteks yang lebih besar. Orang ini berada disebuah kota, di Amerika Serikat, dalam Benua Amerika Utara; Belahan barat; Bumi; Tata surya; Alam semesta; Konsep Tuhan. Aku tidak religius -- bukan konsep Ketuhanan yang penting bagiku. Tapi tentang ide bahwa aku adalah bagian dari alam semesta yang sangat besar. Setiap aku memikirkan itu, aku merasa bahwa aku tidak meresakan kesepian lagi.

Kebijaksanaan, peneliti mengatakan, termasuk sebuah kemampuan reflektif dan pemikiran penuh terhadap setiap pengalaman. Kemampuan itu dapat membuat langkah balik dan melihat sesuatu tentang diri kita dalam sebuah konteks dan situasi. Dan pada akhirnya, hal itu membuat kapasitas untuk melihat sesuatu secara kompleks, beraneka ragam, dan selalu kontradiktif, dan untuk menemukan cara mengatur kontradiksi ini adalah dengan pemahaman yang fleksibel.

Saya paham kamu mengetahui banyak orang yang lebih tua tidak memiliki kemampuan ini, atau dengan sederhana menjelaskan bahwa kebijaksaan tidak datang hanya karena umur yang tua. Banyak anak muda yang sudah memiliki kemampuan ini, dan tentunya banyak juga orang-orang tua yang tidak memilikinya.

 

Share:

9 komentar:

  1. Wah dalem banget nih tulisannya

    BalasHapus
  2. Udah ada drakor dan netflix yang menghibur, semoga gak banyak yang kesepian lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ehhee aku gapunya akun netflix nih bagi dong mba happy..

      Hapus
  3. Okeh untuk kata penutupanya sependapat kak, sama seperti kedewasaan. semua sikap yang kita miliki sekarang adalah sebuah pilihan. salam.

    BalasHapus
  4. Fleksibel dan situasional, au ah gelap, haha

    Salam

    BalasHapus
  5. ini tema kesepian, menandakan hati yang kegalauan...namun benar kebijaksanaan adalah salahsatu jalan keluar dari kesepian...hehehehe

    BalasHapus