Para ahli kesehatan mental menggunakan berbagai kriteria dalam membuat keputusan tentang apakah suatu perilaku termasuk abnormal atau tidak, yaitu sebagai berikut.
1) Perilaku yang tdiak biasa. Perilaku yang tidak biasa sering dikatakan abnormal.
Perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial atau melanggar norma sosial. Setiap masyarakat memiliki norma-norma (standar) yang menentukan jenis perilaku yang dapat diterima dalam beragam tertentu. Perilaku yang dianggap normal dalam satu budaya mungkin akan dipandang sebagai abnormal dalam budaya lainnya.
Persepsi atau interpretasi yang salah terhadap realitas. Sistem sensori dan kognitif yang memungkinkan seseorang untuk membentuk representasi mental yang akurat tentang lingkungan sekitar. Akan tetapi, melihat sesuatu ataupun mendengar suara yang tidak ada objeknya disebut sebagai halusinasi, yang dalam budaya sering dianggap tanda-tanda yang mendasari suatu gangguan.
Orang-orang tersebut berada dalam stres personal yang signifikan. Kondisi stres personal yang diakibatkan oleh gangguan emosi, seperti kecemasan, ketakutan, atau depresi, dapat dianggap abnormal. Akan tetapi, kecemasan dan depresi tertentu. Gangguan emosi dapat memengaruhi kejiwaan seseorang sehingga dapat berakibat stres. Emosi ini menghalangi seseorang karena tindakan-tindakan yang dilakukan pada umumnya merupakan tindakan fisik. Pada era sekarang tindakan fisik jarang memecahkan suatu persoalan.
2) Perilaku maladaptif atau self-defeating. Perilaku yang menghasilkan ketidakbahagiaan dan tidak self0fulfillment dapat dianggap sebagai abnormal. Perilaku yang membatasi kemampuan kita untuk berfungsi dalam peran yang diharapkan beradap tasi dengan lingkungan yang juga dapat disebut abnormal.
3) Perilaku berbahaya. Perilaku yang menimbulkan bahaya bagi orang tersebut ataupu orang lain dapat dikatakan abnormal.
0 comments:
Posting Komentar