1. Para introvert memiliki jalur syaraf yang lebih panjang untuk memproses stimulus. Informasi yang ada di proses terlebih dahulu melalui jalur ingatan jangka panjang dan perencanaan. Dengan kata lain, menjadi rumit bagi introvert untuk mempertimbangkan proses interaksi yang akan terjadi. Selagi mereka memproses informasi, introvert secara hati-hati menggunakan pemikiran internal dan perasaannya di saat yang sama.
2. Dopamine tidak terlalu berpengaruh pada introvert untuk merasa bahagia. Otak extrovert cenderung menghabiskan energi gugup, sedangkan otak introvert cenderung mengawetkan energy gugup. Ini kenapa introvert merasa nyaman ketika membaca buku, berpikir secara dalam, atau menyelam ke dunia pemikirannya sendiri yang kaya akan gagasan.
3. Otak introvert tidak di anguerahi kesenangan untuk mengambil resiko dan spekulasi/ dugaan seperti otak extrovert. Sistem peghargaan dan kesenangan otak di aktifkan oleh dopamine neurotransmitter. Para ilmuan menemukan otak extrovert lebih merespon pada hasil spekulasi positif. Dengan kata lain, introvert kurang merasa senang dengan kejutan dan resiko.
4. Ketika berinteraksi dengan orang otak introvert sekaligus memperhatikan objek/ benda-benda yang ada di sekitarnya. Introvert memperhatikan segala hal yang ada di sekitarnya secara detail, tidak hanya orang yang ia ajak bicara.
5. Cara introvert berpikir, mereka menggunakan memori jangka panjangnya untuk meletakan suatu informasi. Introvert akan sering membandingkan pengalaman lama dan barunya ketika memilih suatu keputusan yang akan memperlambat proses keputusan itu, tetapi dengan pemikiran yang hati-hati. Ini berarti introvert memiliki percakapan aktif dengan dirinya sendiri dan biasa melakukan hal-hal lain dengan banyak pemikiran di kepalanya.
0 comments:
Posting Komentar