Dalam hidup ini
pastinya kita di tuntut untuk mampu bersosial dengan orang lain. Namun,
intesitasnya bisa rendah ataupun tinggi, tergantung dari kebutuhan seseorang.
Ketika bersosial pastinya kita menghadapi berbagai perilaku manusia. Ada tipikal
orang yang baik dan banyak juga tipikal orang yang menyebalkan. Nah, bagaimana
caraku menyikapi perilaku orang-orang ketika bersosial. Yuk Simak!
Melihat simpati
dan empati
Pertama yang aku
lihat dari seseorang adalah rasa simpati dan empatinya. Apakah mereka adalah
orang yang ramah dan bisa di ajak bekerjasama atau tidak. Jika ramah, itu
sangat bagus dan bisa kita pertahankan sebagai orang yang bisa kita mintai
bantuan nantinya. Tentunya dengan perangai kita yang baik dan tidak
memanfaatkan saja tapi juga menolong balik jika mereka membutuhkan. Tapi jika
simpati dan empatinya tidak ada, biasanya aku akan menjauhi orang-orang seperti
itu. Menurut pengalamanku orang-orang seperti itu hanya bisa memanfaatkan orang
lain ketika mereka memiliki kepentingan. Di luar itu mereka akan sangat abai
pada kita. Menjauhi bukan berarti kita sombong. Hanya saja mencegah sakit hati
karena kelakuan manusia seperti itu.
Ketika orang
menjahati kita
Ketika ada orang
yang menjahati sebisa mungkin kita harus bersabar. Kedua jika keterlaluan
sebaiknya balas saja. Karena menurutku tindakan jahat yang keterlaluan harus di
balas jahat juga. Supaya semuanya clear dan tidak ada lagi dendam. Caranya?
Banyak cara jika kamu mau memikirkannya.
Membalas
kebaikan seseorang
Bersosial tidak
melulu menyebalkan ada juga kok orang baik yang bisa kita temui. Contoh paling
sederhana adalah orang yang suka menawarkan makanan ketika kondisi kita sedang
lapar. Aku selalu mengingat kebaikan itu dan akan membalasnya di lain waktu.
Dengan begitu roda kebaikan akan terus berjalan dan hidup menjadi lebih bahagia
karena saling berbagi.
0 comments:
Posting Komentar