Kamis, 21 Desember 2023

Apakah agama hanyalah hasil dari pemikiran manusia? Apakah Tuhan itu ada?


3 tahun belakangan ini aku merasakan sebuah kekhawatiran. Aku mulai bertanya-tanya alasan di balik penciptaan alam semesta ini. Kenapa semua hal yang terjadi di dunia ini bisa ada, apa alasannya?. Pertanyaan itu timbul karena hingga detik ini, belum ada yang bisa menjelaskan misteri alam semesta ini dengan gamblang. Semakin bertumbuh dewasa rasa penasaranku semakin kuat mengenai apa yang sebenarnya terjadi di alam semesta. Manusia seperti di biarkan tidak tahu tentang alam semesta, bahkan mungkin ketika mati nanti, kita akan mati dengan ketidaktahuan tentang kebenaran alam semesta. Bagaimana bisa manusia menjalani hari-harinya dari kecil hingga tua tanpa mengetahui akar dan sebab dia ada di dunia ini? 

Pandangan umum yang menjelaskan kenapa alam semesta ini tercipta biasanya di kemukakan oleh agama. Tapi coba pikir, agama tidak bisa memberikan kita bukti empiris mengenai misteri dunia ini. Agama bersifat wahyu dari seseorang dan berupa keyakinan, jadi ketika kita terikat dengan agama maka kita harus mempercayai apa yang tertulis disitu. Tidak ada bukti yang valid di depan mata kita mengenai misteri alam semesta ini.

Selama ini kita telah terdoktrin budaya dan agama di masyarakat yang membuat pandangan kita sempit mengenai apa yang terjadi di dunia. Aku merasa bahwa alam semesta menyembunyikan misteri lebih besar dari apa yang selama ini kita tahu. Dan menurutku agama saja tidak cukup. Kita perlu membuka sudut pandang lain untuk membuat kita sadar dengan misteri alam semesta.

Meskipun aku membuka pikiranku dan membandingan agama dengan sains, bukan berarti aku tidak mempercayai agama dan Tuhan. Hanya saja ada sebagian kecil dari diriku yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa manusia seumur hidupnya hanya meyakini misteri tanpa benar-benar menyaksikan apa yang terjadi.

Neil Degrasse Tyson adalah seorang fisikawan terkenal di era sekarang. Dia membagi pandangannya tentang agama. Dia bilang kita bebas untuk mempercayai agama manapun. Tapi menurutnya agama hanyalah hasil dari pemikiran manusia mengenai apa yang tidak bisa di jangkau, contohnya adalah mereka biasanya mengukur alam semesta ini adalah hasil ciptaan Tuhan. Pemikiran itu tercipta karena keterbatasan manusia mengungkap asal muasal alam semesta ini sehingga sosok Tuhan menjadi jawaban dari misteri yang belum bisa terungkap. Neil bilang, kalaupun Tuhan ada maka dia adalah sosok yang tidak sempurna dan gagal mengatur segala yang terjadi di bumi ini. Buktinya masih banyak orang yang sengsara di dunia ini, bencana, dan lainnya yang sangat bertentangan dengan apa yang kita yakini mengenai sifat tuhan yang maha pengasih dan maha kuasa.

Pada akhirnya manusia hanya bisa tertunduk dengan keadaan karena kita adalah makhluk yang terbatas. Hal itulah yang membuat kita tidak bisa menjangkau apa yang sebenarnya terjadi. Otak kecil kita tidak sebanding dengan kemaha dahsyatan alam semesta. Tapi meyakini sebuah agama bukanlah hal yang salah. Aku rasa Tuhan adalah manifestasi dari semua hal baik yang kita yakini di dunia ini. Pada hakikatnya manusia adalah makhluk suci yang senang akan kebaikan. Ketika manusia melakukan hal buruk ataupun kejahatan maka di hati kecilnya pasti memberontak dan mengutuk tindakan itu, karena memang fitrah kita adalah melakukan kebaikan dan berbagi kebahagiaan. Hal-hal itu membuat manusia tetap ada dan terus beregenerasi. Disitulah sosok Tuhan muncul, menjaga kita untuk tetap hidup dengan moral dan norma.

Kesimpulannya, apakah agama adalah hasil pemikiran manusia? Mungkin saja. Agama adalah wujud pemikiran yang dalam dan positif serta menjadi jembatan tentang apa yang belum bisa terjelaskan di alam semesta ini, meskipun kita tidak mendapat bukti yang nyata tentu sah-sah saja jika hal itu kita percayai selama membuat hidup kita tenang dan terarah. Lalu apakah Tuhan itu ada? Tentu ada. Aku rasa nihil rasanya jika semua kehebatan alam ini terjadi secara kebetulan dan tanpa alasan. Hanya saja untuk menemukan jawabannya sangatlah jauh dan tidak terjangkau oleh kita, karena jika ingin tahu Tuhan secara nyata maka kita harus memecahkan seluruh titik demi titik misteri di alam semesta yang sangat-sangat luas ini. Bahkan jika manusia berniat mencari tahu misteri alam semesta, ratusan genereasipun tidak akan cukup. Ketika dunia ini menua dan hancur mungkin manusia hanya mengungkap sedikit dari misteri tuhan dan alam semesta.


Share:

0 comments:

Posting Komentar