Sekarang coba kita bermain fair saja. Alam semesta adalah hamparan yang sangat luas. Sedangkan tubuh dan otak manusia itu sangat terbatas. Tapi, otak manusia memiliki kemampuan untuk menalar dan mengolah informasi, serta bisa menganalisa fenomena-fenomena yang terjadi di alam semesta.
Jadi jika manusia memang ingin mengetahui misteri pamungkas alam semesta jawabannya mungkin saja bisa jika bumi ini tidak menua dan hancur serta regenerasi manusia masih berjalan baik. Coba kita analogikan misteri alam semesta adalah butir-butir pasir di seluruh lautan. Kita bisa memecahkan titik demi titik misteri di sana. Tapi apakah waktu kita cukup? Mungkin kita membutuhkan ratusan generasi manusia untuk memecahkan seluruh misteri alam semesta. Bahkan mungkin sampai bumi ini menua dan hancurpun belum tentu kita bisa mengumpulkan 50% dari misteri di alam semesta ini. Kita di bekali pikiran yang bisa mengolah informasi yang ada, tapi kita tidak diberikan keabadian untuk mengarungi alam semesta.
Maka, yang paling benar sekarang adalah mensyukuri apa yang ada. Nikmati setiap keindahan di alam semesta ini dan sadari bahwa kita bukanlah makhluk yang cukup hebat untuk menjawab misteri alam semesta. Anggaplah kemaha dahsyatan alam semesta ini bukanlah hal yang sesederhana teori para ilmuwan. Pastinya ada sosok yang membuat semua ini terjadi, yang kita anggap sebagai Tuhan.
0 comments:
Posting Komentar