Terbentuknya cordova 2 basketball club
Alhamdulillah di tahun 2022 pengajuan proposal basket saya diterima oleh sekolah. Motivasi saya membentuk club basket sekolah adalah untuk menyalurkan hobby anak-anak di dunia basket. Karena berdasarkan pengalaman saya sekolah dulu. Sedih rasanya ketika kita sangat hobby basket tapi tidak ada yang mengarahkan dan tidak punya team sendiri. Jadi saya memutuskan untuk membuat ekskul ini. Tanggal 12 januari 2022 adalah tanggal resmi terbentuknya club ini. Sudah setahun berjalan seringkali batin ini di uji baik dari para anggotanya bahkan kelakuan orang tuanya. Tapi meski begitu saya sudah sadar sedari awal bahwa ini tidak akan mudah. Membangun sebuah ekosistem basket yang secara sistem tidak di dukung sangatlah sulit dan butuh kesabaran. Saya tetap memotivasi diri saya untuk selalu berinovasi agar anak-anak bisa mendapat pengalaman yang seru di dunia basket. Meskipun belum juara, semoga kedepannya dalam waktu dekat ini kami bisa juara.
Teman-teman guru
Semakin lama kami berhubungan jadi semakin paham karakter satu sama lain. Saya juga mulai merasakan perubahan dalam diri saya. Keegeoisan saya berkurang dan jiwa sosial saya bertambah akibat terbiasa bergaul dengan mereka. Mereka sering mengajarkan arti berbagi dan kesederhanaan. Saya juga sudah terlarut dengan gaya bergaul mereka yang hangat dengan obrolan-obrolan dan canda tawa. Setidaknya tempat bekerja menjadi tempat yang nyaman karena kami sudah klop satu sama lain. Kadang candaan-candaan yang spontan bisa memecah tawa dan membuat ngantuk hilang. Mereka akan saya ingat sebagai orang-orang yang berpengaruh di hidup saya.
Kondisi internal sekolah
Tahun-tahun belakangan banyak sekali kasus-kasus yang terjadi di sekolah. Gedung sekolah yang disewakan acara pernikahan dibuat konser dangdut dan membuat orang meninggal, perilaku anak-anak yang membuat rugi guru, perilaku atasan yang tidak dewasa, hubungan guru dan walimurid yang tidak wajar, zakat-infaq yang di target, bahkan hubungan petinggi dengan guru yang tidak semestinya. Beberapa ada yang saya saksikan sendiri, tapi ada juga yang berupa issue dan ditutupi oleh petinggi.
Pandangan awal saya tentang sekolah ini terlalu lugu, saya pikir sekolah ini bagus dan baik-baik saja. Tapi menjelang empat tahun saya disini saya menyaksikan sendiri bagaimana hal-hal yang tidak terpikirkan terjadi.
Refleksi dan pandangan kedepan
Saya sempat ingin sekali pindah kerja karena fee yang kurang dan tekanan pekerjaannya yang macam-macam dan mengada-ada. Tapi ada hal yang saya sadari bahwa tempat ini tidak terlalu buruk. Lokasinya yang dekat dari rumah adalah alasan kuat yang membuat saya bertahan, karena saya benci sekali jika saya harus berpergian ke tempat yang jauh setiap hari. Hal itu sudah saya rasakan ketika kuliah, rasanya sangat melelahkan dan boros uang baik dari bahan bakar maupun perawatan kendaraan. Belum lagi kalau macet dan hujan huh cukuplah cukup.
Dan saya juga tercerahkan oleh ceritanya Pak Ozi suatu hari ketika sedang beradu argumen tentang betapa anehnya peraturan di sekolah ini. Beliau menceritakan pengalamannya bertahun-tahun kerja sebagai guru yang sangat menyengsarakan dan benar-benar perihatin. Sebelumnya dia pernah jadi guru di pondok dan dia harus bekerja keras secara fisik menghandle para santrinya. Saya lupa detail ceritanya. Tapi dengan kerja yang sangat melelahkan beliau hanya di gaji 300ribu sebulan. Jadi, dalam obrolan kami saat itu dia bilang di cordova siksaannya tidak seberapa bahkan jauh lebih ringan di banding pengalamannya dulu.
Dari situ saya memaknai, bahwa ketika saya pindah dari sini apakah akan lebih sejahtera atau lebih buruk? Jadi, untuk sekarang saya merubah orientasi saya yang awalnya ingin pindah lebih baik saya membuat strategi bagaimana saya bisa memanfaatkan sekolah ini untuk karir saya. Caranya adalah dengan naik ke SMP dan mengejar NUPTK supaya nantinya saya bisa melanjutkan ke arah P3K ataupun PNS. Di samping itu saya juga harus meniti untuk punya tempat kursus sendiri.
Dari segi penghasilanpun alhamdulillah setelah saya memegang ekskul basket meningkat pesat. Ditambah ada projek les-lesan dan pengayaan. Sungguh nikmat tahun ini. Sekarang saya sedang merasakan di posisi yang sangat strategis. Feeling saya orang-orang disekitar pastinya tidak akan tinggal diam dan akan menggeser posisi saya. Maka dari itu saya sedang memikirkan strategi apa yang selanjutnya saya jalankan untuk menstabilkan penghasilan ketika tidak mengajar di kelas 6 lagi dimana itu adalah posisi yang sangat strategis untuk saya dalam jumlah penghasilan. Semuanya dinamis, selama masih bernafas perjuangan masih akan berlanjut...
0 comments:
Posting Komentar