Kamis, 27 April 2023

Ngomongin business plan basket bareng eka dwi sapta 127 academy

Akhirnya setelah sekian lama saya baru bisa ngobrol face to face secara langsung sama orang ini. Eka dwi sapta adalah orang yang pengalamannya banyak banget di bidang bola basket. Pokoknya anak basket setangerang pasti sudah tahu dia siapa. Beliau ini asal palembang dan mulai berdomisili di tangerang dari tahun 2001.

Dia mengawali karir basketnya menjadi referee. Tapi pada akhirnya melatih juga hingga memiliki lisensi A pelatih. Dia mencetak banyak team dengan prestasi yang tak terhitung dari kejuaraan tingkat kabupaten hingga nasional.

Pertemuan hari ini adalah hal yang tertunda kurang lebih setengah tahun. Ketika dia ngajak ketemuan saya selalu tidak bisa karena kesibukan, meskipun saya sangat ingin ketemu untuk sharing-sharing kepelatihan.

Jadi bang eka ini melirik potensi dari team yang saya pegang yakni cordova 2 basketball. Club saya ini memiliki keunggulan dari segi kuantitas, tapi kualitasnya memang kurang hehe saya akui itu. Maka dia menawarkan agar anak-anak saya bisa ikut ke 127 academy supaya kualitasnya bisa semakin baik.

Menurut saya ide itu bagus. Tapi yang membuat saya ragu adalah biayanya yang tidak murah. Untuk keseluruhan di kenakan 500rb rinciannya adalah sebagai uang pendaftaran awal 200rb dan iuran bulanan 300rb plus dapat dua buah jersey. Sedangkan beliau menargetkan untuk mendaftarkan 20 orang anak sebagai target bonus. Saya pikir ini berat juga. Tapi, bismillah saya coba dulu dengan maksimal siapa tahu rezeki.

Selain bahas tentang bisnis. Kita juga ngomongin banyak hal tentang kepelatihan. Saya buat poin-poin saja supaya ringkas dan mudah di cerna.

1. Gunakan fundamental dalam melatih, fundamental memiliki 3 poin:

*Team work (di bangun dengan attitude)

*Dinamis (pengembangan skill)

*Body contact (mengajarkan anak memiliki sifat pantang menyerah)

2. Bangun komunikasi yang intense dengan anak. Buat atmosfir yang nyaman di tempat latihan anak memiliki sifat ketergantungan dengan kita dan menjadi royal untuk berlatih. Setelah itu baru kita bentuk dengan disiplin.

3. All out dalam melatih. Tidak setengah-setengah dan banyak perhitungan. Tapi dengan tulus melatih dan mengutamakan hasil daripada mengeluh dalam proses.

4. Menjadi role model dengan mencintai diri sendiri. Memperhatikan penampilan dan berat tubuh menjadi poin utama sebelum melatih orang lain.

5. Tidak perlu melirik sekolah lain. Kejar s2 kemudian naik ke yayasan lalu jalankan rencana untuk mengembangkan bisnis basket.

6. Memelihara keimanan sebagai pondasi. Agar segala urusan bisa di maksimalkan karena telah yakin dengan pekerjaan yang di kerjakan secara maksimal memiliki nilai ibadah.

Secara garis besar saya mengamati sosok bang eka ini adalah sosok yang all out dalam melakukan pekerjaannya, bahkan bisa di bilang extreme. Dia jarang mendapati tidur yang cukup karena selalu mengerjakan semua hal. Luar biasa memang, semoga sehat selalu untuk beliau.

Banyak pesan yang dari eka swi sapta 127 yang memotivasi. Pertemuan hari ini membawa catatan khusus bagi saya sebagai PR kedepannya untuk memacu diri lebih baik lagi.

Semoga saya bisa menjalani tantangan ini dengan baik. Semangat!





 


Share:

0 comments:

Posting Komentar