Kamis, 20 April 2023

rokok story


Dari kecil hingga menyelesaikan kuliah saya tidak pernah suka rokok. Di mata saya kegiatan merokok sama sekali tidak ada manfaatnya. Bahkan, saya lebih ke arah salty sama para perokok. Kayanya hidupnya berat banget ya sampai-sampai bengong di pinggir jalan dan ngerokok. Apa sih yang mereka pikirkan disitu? Setiap saya memikirka itu saya suka lucu sendiri memikirkan tingkah para perokok.

Tapi ada suatu kejadian dimana saya mulai merokok. Setelah memasuki dunia kerja saya mendapat teman yang mayoritas itu bapak-bapak, dan kalian tau kan bapak-bapak itu identik dengan apa. Ya rokok, meskipun tidak semua.

Saya sering ngopi bareng dan melihat kebiasaan mereka merokok. Memang sih kayanya rokok itu asik untuk mengisi sela-sela obrolan. Mungkin juga ampuh untuk usir nyamuk karena asapnya. Tapi bukan karena hal-hal itu saya mulai merokok. Saya merokok karena waktu itu saya banyak sekali melihat konten-konten yang memperlihatkan orang-orang merokok. Anak-anak bahkan cewek-cewek berhijab semuanya merokok. Bahkan artis yang kelihatannya polos aja merokok.

Nah dari situ pendirian saya mulai goyah. Saya merasa kelihatannya rokok memang hal yang wajar. Akhirnya ketika ada ngopi lagi dengan teman-teman saya menantang mereka, bahwa saya hanya mau merokok kalau suasananya bagus seperti di gunung. Kelihatannya momen itu sangat pas untuk merokok. 

Selang beberapa lama ada ajakan untuk camping bareng. Nah, disitulah saya mulai benar-benar merokok. Momennya pas sekali, setelah berenang dengan puas dan makan nasi uduk hingga kekenyangan sampai bersisa kami menikmati suasana di Curug Ngumpet yang masih dingin dan ada kabutnya meskipun sedikit.  

Saya menghabiskan dua batang rokok kretek waktu itu. Teman-teman saya geleng-geleng melihatnya merasa tidak percaya. Halah, padahal mereka juga senang karena ada teman baru untuk merokok.

Nah, dari situ saya rasa lebih baik saya ngevape saja kayaknya lebih ringan di banding ngerokok yang asapnya sangat pekat. Sayapun beli vape set dan total habis kisaran 850 ribu. Haduh, bangkrut deh. Mentang-mentang punya keinginan saya jadi boros. Padahal vapenya sekarang tidak pernah di pake lagi dan berkarat. Semoga aja tidak rusak dulu, minimal masih bisa di jual lah.

Untuk sekarang saya juga bingung melabeli diri saya ini perokok atau bukan. Saya tidak adiktif dengan rokok seperti teman-teman. Saya hanya merokok di waktu-waktu tertentu saja. Kadang pas ngopi pun kalau lagi malas merokok ya saya tidak akan merokok. Saya bisa berbulan-bulan tidak merokok sedangkan mereka hampir tiap waktu merokok. Bagi saya rokok hanya pelengkap obrolan dan penghilang stress saja.



Share:

0 comments:

Posting Komentar