Seseorang yang mengidap erotomania memiliki keyakinan bahwa orang lain sedang jatuh cinta padanya meskipun tidak ada bukti tentang itu. Erotomania adalah bentuk tidak umum dari delusi paranoid. Orang yang terpengaruh ini percaya bahwa seseorang sedang mencintainya padahal kenyataannya tidak. Delusi ini berkembang dan bertahan meskipun kenyataannya bertentangan. Kondisi yang jarang terjadi ini sebagian besar pengidapnya adalah perempuan.
Delusi bisa mulai secara tiba-tiba dan gejalanya sering bertahan lama. Biasanya objek sasaran dari orang yang mengidap delusi ini adalah orang yang lebih dewasa dengannya atau orang yang tidak dapat dicapai karena status sosial tertentu., dimana sebelumnya ia tidak pernah melakukan kontak langsung atau hanya sedikit saja kepada objek sasarannya tersebut.
Kasus mencatat bahwa sosial media bisa memperburuk atau bahkan memicu delusi yang berkaitan dengan erotomania. Sosial media dapat menghilangkan penghalang antara ketidak akraban seseorang. Alhasil pengidap erotomania akan lebih mudah untuk mengamati, menghubungi, mengikuti (stalker), dan bahkan bisa menggoda orang yang seharusnya tidak dapat ia raih dalam kehidupan nyata. Aplikasi sosial media bisa mengurangi privasi, dimana kebiasan mengikuti akan lebih mudah.
Beberapa penelitian menyatakan delusi ini mungkin berkembang sebagai cara seseorang menghadapi stres atau trauma ekstrim. Genetika juga mungkin salah satu faktor adanya gangguan delusional ini.
The power of kepedean , harus ngaca dulu sebelum menganalisa si doi
BalasHapushaha bisa bisa
Hapus