Kamis, 15 November 2018

,

Mahasiswa kok jualan pulsa?│ Sebuah curhatan untuk memotivasi para mahasiswa yang mau maju dengan berjualan pulsa!

Apa kalian jualan pulsa?

Apa kalian juga mahasiswa?

Jika iya, berarti kalian sama seperti saya!

Terus kenapa emang?

Begini gess, saya kasih tahu ya. Sebagai mahasiswa tegar yang selalu di terpa berbagai macam ujian hidup, kita juga kepengen mencoba mandiri. Ya kan? Pastinya kita perlu dong punya usaha dan menghasilkan rupiah sendiri meskipun ngga seberapa untungnya itu ngga penting, karena seengganya kita udah nunjukkin effort kita untuk berdiri di atas kaki sendiri, bukan di atas kaki orang lain, kasian ntar kaki dia benjut ente tinjek.

Banyak cara yang udah saya coba untuk jadi mahasiswa berpenghasilan. Mulai dari ojek online, ya sebenernya pekerjaan ini sangat cocok buat mahasiswa karena ngga terikat waktu kerja. Ya kerja sebisa kita aja alias freelance. Tapi, dari dua perusahaan ojek online yang pernah saya singgahi yaitu Uber dan Grab saya malah jadi ngga kuat, sampai ujung-ujungnya out deh. Pertama karena Uber tarifnya terlalu murah, bukannya bikin bahagia kalo abis anter penumpang, eh malah bikin ngenes dan membuat saya semakin meratapi hidup yang kerassss dan gurihhh kaya kue jipang alias biji ketapang :(. Setelah itu saya putuskan untuk tidak melanjutkan narik Uber dan beralih ke Grab, pendek cerita meskipun Grab tarifnya lebih bagus tapi malah motor saya jadi korban karena di pake wara-wiri sampe jadi ngga enak lagi tu  motor untuk di pake dan ternyata biaya servisnya lebih mahal daripada untung yang di dapet. Alhasil saya out juga dari Grab.

Oke, akhirnya karena selalu bertemu dengan kegagalan saya coba puter otak buat usaha yang lain seperti jualan kue dan jualan pulsa di kelas. Ada orang nyeletuk “Lah, situ kan mahasiswa keguruan, kenapa ngga ngajar aja?”. Hei.. saya udah pernah ngajar keles, tapi karena waktunya bentrok dengan mata kuliah dan muridnya pada bandel, setelah menerima gajih pertama saya, akhirnya saya out juga. Kebetulan waktu kuliah saya itu pagi sampai siang dan full weekday. Otomatis kerjaan yang paling cocok adalah berjualan yang waktunya bisa di atur sendiri. Nah, ternyata nih bisnis yang masih bertahan sampe saat ini adalah jualan pulsa gessss!!!. Ya, meskipun jualan pulsa di anggap orang-orang sebagai usaha kecil dan untungnya juga kecil, padahal faktanya “emang iya!” hahaha. Eits, tapi  jangan sedih dulu, justru dari hal-hal kecil itu kalo kita bisa memanagenya dengan baik, malah bisa menguntungkan juga loh. Jadi buat kalian para mahasiswa yang mau jualan pulsa atau yang udah jadi penjual pulsa tapi masih pemula, simak baik-baik ya pengalaman saya dalam berkecimpung di dunia perpulsaan ini!

Saya mulai berjualan pulsa sekitar semester tiga di akhir tahun 2016, tapi pada saat itu jualannya terkesan tidak konsisten karena sering berhenti dan berlanjut sesukanya. Maklumlah, waktu itu saya belum bisa memanage uang dengan baik. Hasil jualan pulsa malah di buat jajan, jadinya ngga bisa beli modal lagi untuk melanjutkan jualan. Tapi Alhamdulillahnya gess perlahan-lahan saya mulai belajar strategi berjualan pulsa berdasarkan pengalaman sendiri dan berusaha untuk konsisten dan masih berjalan sampai sekarang ini. Sehingga saya mulai bisa merasakan hasil dari penjualan pulsa tersebut. Lalu, apa aja sih strategi yang saya pakai dalam berjualan pulsa?


4 STRATEGI YANG SAYA GUNAKAN DALAM BERJUALAN PULSA

1. Hanya menjual produk berbentuk pulsa, meskipun master dealer menyediakan produk lain seperti kuota internet dan token listrik.

Dari statement di atas mungkin kalian bertanya-tanya, “Loh kok gitu sih.. Harusnya kan biar pembelinya banyak, jual produknya juga harus banyak?”. Tadinya saya pikir juga begitu, tetapi pas saya jalani malah saya jadi kuwalahan. “Kenapa?” Ya karena hal itu tidak sejalan dengan modal saldo deposit yang saya punya. Karena kuota internet dan token listrik biasanya memerlukan saldo yang besar berkisar antara Rp.50.000-Rp.100.000 per transaksi. Sedangkan pada awal berjualan persediaan saldo saya hanya sedikit berkisar antara Rp.100.000-Rp.200.000, alhasil jika saya tetap jalani, saya akan kuwalahan untuk bolak-balik ke master dealer hanya untuk isi saldo karena deposit saya bentar-bentar habis. Saya merasa hal itu tidak efektif, karena jarak master dealernya agak jauh dari rumah saya harus pake helm kalo kesana biar ga kelilipan haha. Akhirnya saya membatasi produk yang saya jual yaitu hanya pulsa saja. Ternyata setelah saya menerapkan strategi ini, untung saya menjadi berlipat meskipun dengan modal yang terbilang kecil. Jumlah transaksi ikut bertambah, karena produk pulsa mengambil biaya saldo yang relatif terjangkau pertransaksi pelanggan hanya akan memesan pulsa mulai dari Rp.5.000-Rp.50.000 saja, kalo Rp.100.000 itu jarang. Sehingga volume transaksi pun ikut naik dan bisa untuk memutarkan modal kembali tanpa harus rajin bolak-balik ke master dealer. Maka dari itu, jangan takut untuk membatasi produk yang kalian jual, karena pada sifatnya pulsa itu adalah jasa layanan yang habis pakai. Setiap waktu pasti ada orang yang membutuhkannya, entah untuk keperluan telpon dan sms serta isi ulang kuota. Meskipun lingkup pemasarannya hanya berlangsung di satu kelas, tapi terbukti menguntungkan, hanya dalam waktu seminggu saldo deposit saya bisa habis dan harus di isi ulang lagi.

2. Melipat gandakan deposit pulsa melalui tabungan uang jajan.

Selain berjualan pulsa saya juga punya kebiasaan menabung uang jajan saya di rekening bank. Tetapi, tiba-tiba saya mendapatkan wangsit seperti ini “Kenapa tidak saya tabungkan saja uang jajan saya ke deposit pulsa, lagian kan nabung di bank uangnya ngga nambah-nambah. Kalo di deposit pulsa kan bisa bertambah”. Sayapun mulai menerapkan strategi tersebut hingga deposit pulsa saya bisa semakin bertambah karena selain dari untung transaksi, deposit saya di tambah juga dengan tabungan uang jajan. Perlu di ketahui juga nih sama kalian, semakin besar deposit pulsa yang kalian punya maka peluang untuk melakukan transaksipun semakin lebih sering lagi. Karena hal ini mengecilkan kemungkinan untuk kehabisan saldo sewaktu-waktu, dan akhirnya setiap permintaan transaksi bisa terlayani dengan baik sehingga membuat pundi-pundi rupiah kalian selalu bertambah!

3. Stay on everytime and everywhere dengan hp berkapasitas baterai badak!

Hehehe maksudnya badak itu kapasitas baterai yang gede dan tahan lama untuk  ON seharian, karena bagi penjual pulsa Hp adalah nyawanya :). Alhamdulillah dalam menjalani bisnis ini saya di support dengan Hp yang kapasitas baterainya nyampe 4000 mah.  Wow, hp ini bisa seharian banget loh nyala terus. Ini penting, karena permintaan temen-temen di kelas suka ngga nentu jadi kita di tuntut untuk selalu stay hp dan melayani transaksi secepat mungkin supaya mereka ngga kapok beli karena nunggu kelamaan. Tapi, sebenernya Hp apapun bisa kok untuk jualan pulsa, kan ini cuma strategi aja. Asalkan Hp kalian rajin di charge dan selalu on.

4. Rotasi penjualan pulsa tiap satu semester.

Maksud dari rotasi penjualan pulsa tiap satu semester adalah jangka waktu yang kalian fokuskan untuk berjualan pulsa tanpa mengganggu perputaran dana agar cara berjualanmu menjadi jelas dan bisa mengumpulkan uang dengan banyak di akhir semester. Satu semester berjangka waktu 3 bulanan, dengan begitu kalian bisa memprediksi berapa saldo pengisian ulang deposit pulsa yang harus kalian keluarkan di akhir-akhir pertemuan semester agar tidak kebablasan mengisi terlalu banyak. Karena di akhir semester kelas akan di liburkan dalam waktu lama dan masa kalian berjualan pulsa harus di jeda dulu untuk semester berikutnya. Dan pada akhir semester itulah kalian bisa memanen berapa banyak hasil uang yang bisa kalian kumpulkan, serta bisa membelanjakan sesuatu yang kalian inginkan sebagai penghargaan atas usha kalian, tetapi dengan syarat tetap menyisakan modal pulsa lagi untuk rotasi semester berikutnya.

Selain strategi di atas, berikut ada tips rahasia saya dalam berjualan pulsa yang akan saya bagikan khusus nih buat kalian para readers.

Gantungin Hp di tengah ruangan rumah.

Aduh, ampe segitunya amat yak nyari duit! :')

Hahaha itu adalah kebiasaan saya “dulu“ pas lagi semangat-semangatnya jualan pulsa sehabis pulang kuliah. Cover Hp di iket pake benang dan di gantung di ruang tengah rumah dengan nada WA yang panjang dan berisik. Patut di coba loh, di jamin dengan begitu kalian bisa melakukan aktivitas lain tanpa harus bawa-bawa Hp terus tapi transaksi bisa terlayani. Ya, repotnya kalo ternyata ada WA masuk yang bukan mesen pulsa, tapi nanyain tugas kuliah jadi tang ting tung a a a isyah terus tu hp berisik hahaha.

Masih ada satu lagi nih tips rahasia tambahan buat kalian para calon boss pulsa.

Pake dompet ekstra besar!

Wadaw, segede gaban tu dompet!

Jiah.. percaya atau ngga dompet yang saya namai “dompet ajaib” ini sekali menampakan diri di kelas langsung bisa menyegarkan ingatan para utangers pulsa, seperti ada kekuatan magis di baliknya hehehe (yakali?, banyakan nonton jodoh wasiat bapak lu!). Ya, aura kalian sebagai boss pulsa di kelas akan semakin di rasakan kehadirannya dengan bawa-bawa dompet. Selain itu, alasan saya namain tu dompet dengan “dompet ajaib “ karena isinya bisa banyak dan multifunsgi gess. Kalian pasti perlu dompet yang gede untuk stok recehan buat kembalian hahaha. Tapi, kalo kalian bisa jalani bisnisnya dengan benar, dompet kalian isinya bukan cuma recehan lagi bahkan si biru dan si merah bisa ikut  berbaris rapih kok.

Eits.. jangan lupa, semuanya butuh waktu dan kesabaran seperti penjelasan saya di atas tadi agar uang bisa terkumpul dengan banyak. Sebagai motivasi buat yang lain dan tanpa bermaksud pamer berikut omset tertinggi saya ketika berjualan pulsa berdasarkan rotasi per semester perkuliahan sejauh ini, yaitu mencapai Rp.2.900.000 ketika saya berada di semester 6 pada bulan April 2018. Dan karena itulah saya bisa kesampean untuk membeli Notebook yang saya idam-idamkan seperti ini:

Akhirnya kebeli :')


Alhamdulillah again, dari hasil menabung dan jual pulsa saya juga bisa kesampean beli sepeda MTB idaman saya seperti ini:

Kata orang-orang sih sepedanya kurang gede masa :(



Okay readers kita telah berada di penghujung artikel. Jadi, demikian pengalaman saya dalam berjualan pulsa. Semoga bisa memberi motivasi dan mungkin inspirasi untuk kalian para mahasiswa yang ingin berpenghasilan melalui jualan pulsa. Jangan anggap postingan saya ini sebagai pamer ya, karena penghasilan tersebut pastinya belum seberapa di bandingkan penjual-penjual pulsa lainnya yang juga mahasiswa. Saya hanya ingin membagikan pengalaman dan pencapaian saya agar kalian bisa ikut termotivasi untuk ikut memajukan diri di bidang finansial sebagai mahasiswa. Saya harap apa yang saya bagikan ini bisa bermanfaat. Mari kita titi usaha kita bersama-sama untuk masa depan dan turut membahagiakan orang-orang terdekat kita. Selamat berjuang, selalu hemat, dan jangan lupa menabung. Semoga sukses!!!
Share:

2 komentar:

  1. Wah keren bro cerita pengalaman lu, ingat masa kuliah dlu sempat nyuci piring warteg 😄😄😄😄

    BalasHapus
  2. Inget dulu pernah jualan pulsa 🙄

    BalasHapus