Rabu, 25 Oktober 2023

MENJADI DEWASA MEMBUAT HATIKU DINGIN

 


Saya teringat ketika menginjak masa kuliah menganggap menjadi dewasa tidaklah salah dan tidak ada yang perlu di sesali tentang itu. Tetapi, justru perlahan-lahan saya mulai di dera fakta-fakta yang membuat senyum sumringah masa remaja saya mulai pudar. Ketika bertumbuh dewasa saya semakin paham bahwa setiap orang itu egois, ada yang kadarnya tinggi dan rendah. Tetap saja semua egois.

Memang saya yang terlalu bodoh dan polos, tidak belajar banyak hal Ketika duduk di sekolah menengah atas. Saya akui itu adalah jaman pembodohan yang menjadi Sejarah hidup saya. Sayapun menyesal kenapa bisa saya terjebak di sekolah semacam itu. Tidak membuka wawasan saya tentang dunia yang sesungguhnya. Sebagian besar berisi orang-orang malas!

Lalu di perkuliahan saya di hajar fakta. Ketika saya mulai merasakan pahitnya keegoisan teman-teman saya sendiri. Hari demi hari selalu di suguhkan keegoisan dan penghianatan membuat hati saya yang hangat dan penuh canda menjadi mati. Hati itu memang hidup lagi, tapi menjadi dingin. Saya di penuhi dendam karena perlakuan mereka yang sangat menyebalkan dan hanya memperdulikan dirinya sendiri. Tak perduli dengan saya, saya hanya di manfaatkan saja. Hingga pada akhirnya semua terbalaskan. Rasanya sangat puas. Tapi mereka hilang sekarang, mungkin karena saya yang terlalu menyebalkan juga di mata mereka. Biarlah, memang itu saya sengaja.

Kemudian Ketika masuk dunia kerja. Saya sudah terbiasa dengan perilaku setiap orang. Saya bisa merendah serendahnya. Bahkan lebih parahnya saya tidak lagi mengenal konsep di hargai. Semua yang terkait keadaan hati bisa saya kesampingkan. Saya tidak lagi memiliki emosi. Hal itu sekarang saya perjual-belikan. Terserah apapun yang terjadi terhadap harga diri saya. Yang penting saya dapat uang dan bisa melanjutkan hidup.

Saya sudah berada di titik ini, memang parah. Menjadi dewasa bukanlah hal yang indah. Saya akui itu. Tidak munafik memang berat menjadi dewasa. Mungkin bongkahan es di hati saya sudah sangat tebal sekarang. Semua di lakukan asalkan saya mendapat uang untuk kebahagiaan saya dan orang-orang terkasihi. Silahkan siapapun sakiti saya, asalkan kamu membayar atas itu, saya rela.

Satu-satunya hal yang membahagiakan Ketika menjadi dewasa adalah saya bisa membeli apa yang tidak bisa saya beli di masa kecil. Sisanya, mungkin tidak perlu di ceritakan.

Meskipun begitu kejamnya dunia. Tapi saya masih yakin bahwa saya masih bisa menikmati kehidupan ini dengan sepenuhnya. Tidak semuanya beku, hati saya memiliki satu bagian yang selalu hangat dan saya banggakan. Yakni cinta kasih. Saya menaruh bahagia kepada orang-orang yang sayangi di sana.

Share:

0 comments:

Posting Komentar