Selasa, 31 Oktober 2023

Kenapa saya berani menjadi coach basket

 


Jawabannya adalah saya tidak ingin mereka yang mencintai basket tidak bisa merasakan memiliki team sendiri. Rasanya sungguh sakit Ketika kita tahu bahwa kita memiliki potensi dalam diri kita tapi tidak tahu mau menyalurkannya kemana, terutama dalam hal basket.

Saya menekuni basket dari mulai smp hingga berlanjut di smk. Saya sangat menikmati bola basket, olahraga ini sangat memuaskan untuk di mainkan. Sensasi mendribble bola dan shooting ke arah ring itu membuat saya terhibur. Ketika bermain basket stress hilang dan tubuh terasa sehat karena berkeringat. Saya sangat jatuh cinta dengan olahraga ini.

Namun kecintaan saya terhadap basket rasanya tidak sejalan dengan takdir. Saya tidak punya team. Di sekolah smk pun awalnya tidak ada ekskul basket, meskipun ada lapangannya disana. Hal itu membuat saya down, kemana saya harus menyalurkan Hasrat basket saya? Bahkan di satu waktu Ketika saya tahu ada kompetisi basket antar SMA. Saya antusias menonton. Terbesit dalam hati Ketika melihat pertandingan “harusnya saya berada disitu”. Tapi bukannya bermain, malah sepatu saya di pinjam oleh teman yang kebetulan ikut di kompetisi itu. Wah, sungguh sakit sekali rasanya. Bagaikan sudah jatuh tertimpa tangga. Sangat kesal dan campur aduk. Terpaksa saya pinjamkan sepatu saya karena saya iba dengan raut wajahnya yang memelas ingin melanjutkan pertandingan karena sepatunya jebol.

Dari memori-memori itulah saya memberanikan diri saya untuk menghidupkan basket di tempat saya berada. Saya mulai merintis untuk membangun ekosistem basket yang bagus di sekolah. Bahkan sampai menginap di masjid untuk proses pengambilan lisensi basket

 

. Semoga dengan Langkah saya ini. Tidak ada lagi anak yang malang nasibnya seperti saya dulu. Tidak punya team dan tidak tahu mau berlabuh kemana.

Alhamdulillah setelah hampir 2 tahun berdiri. Ekosistem basket di sekolah mulai berjalan lancar, meskipun belum ada satupun kompetisi yang di menangkan. Tetapi setidaknya Ketika sparring team cordova phoenix sudah memenangkan 7 kali pertandingan dalam waktu kurang dari 2 tahun.

Harapan saya tidak muluk-muluk sebenarnya. Saya hanya ingin anak-anak dapat menyalurkan bakatnya ke tempat yang tepat. Dan saya ingin punya lapangan basket sendiir agar bisa bermain basket hingga tua nanti.

 

 

Share:

0 comments:

Posting Komentar