Pada sore itu, ketika saya selesai mandi dan menunggu jam ekskul tiba. Terjadi deep talk antara saya dan wahyu (teman guru juga). Saya yang di liputi rasa khawatir tentang masa tua nanti tidak sengaja bercerita apa yang sedang saya rasakan. Memang otak ini ketika bengong sedikit pasti selalu mengkawatirkaan masa depan.
Disitu kita saling bertukar pikiran mengenai apa yang sebaiknya di bangun dari sekarang dan akan di nikmati ketika hari tua tiba. Wahyu bilang dia ingin membangun kontrakan dan ruko di masa tua nanti untuk pasif income. Sayapun demikian, tapi saya bilang saya ingin bermain basket terus sampai tua. Ucapan saya di sambut omongan wahyu yang menurut saya adalah ide gila yang masuk akal juga. Kenapa saya tidak pernah berpikir demikian ya. Dia bilang bahwa saya harus coba membangun lapangan basket sendiri untuk di sewakan. Boom.. dari sejak itu hingga sekarang saya selalu berpikir bagaimana caranya di hari tua nanti saya bisa punya lapangan basket sendiri untuk di komersilkan.
Di era sekarang olahraga basket di Indonesia sedang bertumbuh dan mulai banyak peminatnya. Sehingga akan bagus jika saya bisa membuat sarana yang proper untuk orang-orang bermain basket. Di benak saya lapangannya akan bisa di mainkan 2 olahraga yakni basket dan futsal. Jadi target bisnisnya bisa lebih luas lagi.
Hanya saja untuk membangun itu membutuhkan modal yang sangat besar. Pertanyaannya sekarang, apakah saya bisa mengumpulkan uang yang cukup untuk membangun itu semua di masa pensiun saya nanti? Kalau tidak cukup, apa solusi kedepannya nanti? Ah sudahlah itu di pikirkan nanti saja sambil berjalan..
0 comments:
Posting Komentar