Senin, 18 Januari 2021

TV Indonesia rusak


Saya merasa sangat bosan dengan acara Tv yang semakin hari semakin ngga jelas. Pembahasan yang ngga penting malah di ekspos terus, kesan edukasi sangat-sangat minus. Bahkan saya merasa kalau Tv udah ngga cocok berada di rumah. Alasan sebenarnya sih bukan benda Tv nya yang membuat saya bad mood tapi isi Tv nya itu loh. Channel-channel sekarang kok isinya banyak yang ngga bermutu. Banyak orang yang di undang ke acara Tv bukan karena prestasinya, tapi karena sensasinya. 

Kamu sadar ngga sih Tv itu mulai ngga punya jati diri. Setiap orang yang di anggap viral di sosial media pasti mereka undang. Meskipun orang tersebut terkenal bukan karena karyanya yang menginspirasi. Masa sih pemain Tiktok yang kontennya cuma ngomong "Ganteng doang jemput cewek depan gang" bisa di undang di Tv dan di wawancara. Bukan cuma itu, cewek yang joget-joget di Tiktok aja bisa loh masuk Tv, gimana saya ngga tepok jidat coba. I mean, Tv itu harusnya punya tanggung jawab nyiarin hiburan yang bermutu karena banyak orang Indonesia yang nonton Tv termasuk anak-anak.

Tv juga sering nayangin sinetron yang menurut saya sangat-sangat membosankan isi ceritanya. Kadang juga nyeleneh banget. Sinetron pastinya di gandrungi sama emak-emak, saya sih ngga apa-apa ya kalau emak-emak punya hobi nonton sinetron. Tapi, yang saya khawatirkan itu adegan-adegannya yang sangat nyeleneh dan mungkin bakal ikut di tiru juga sama yang nonton. Contohlah sinetron yang selalu menjadikan karakter utama perempuannya lemah banget seperti orang ngga berdaya atau lebih ke arah bodoh. Bayangin aja, masa di selingkuhin, di porotin, di siksa, pokoknya di perlakukan yang ngga sepantesnya si karakter utama ini tetep terima-terima aja. Mungkin maksud penulisnya membuat penonton gemes dan rating naik. Padahal alur ceritanya sama sekali ngga patut di tonton karena terkesan pembodohan. Kualitasnya kalah jauh sama drama series korea yang benar-benar profesional dari segi cerita, cinematograhpy, dll. makanya orang-orang korea juga maju dan keren karena tontonannya bagus. Sinetron Indonesia masih sekelas sendal jepit di industri hiburan.

Kalau kalian udah pusing mikirn hidup sendiri, mending kalian ngga usah nonton berita Indonesia. Pernah denger istilah "bad news is a good news"? Nah, kalian yang suka nonton berita pasti tau kalo berita yang di siarkan di Tv selalu berlomba-lomba mengabarkan yang terburuk. Hal itu mereka lakukan semata-mata untuk mendapatkan atensi dari penonton dan rating tayangan naik. Jadi, sebagai pemirsa.  Jarang sekali ada berita yang mengabarkan kondusifitas karena yang di tampilkan hanya sisi negatif dari peristiwa yang terjadi. Belum lagi ketidaknetralan media berita yang sering membuat penonton terprovokasi. Bukannya membuat masyarakat teredukasi malah selalu di buat resah.

Perlahan tapi pasti jika seperti ini terus pasti masyarakat akan meninggalkan Tv konvensional. Masyarakat sekarang sudah banyak yang paham dengan internet. Inilah awal mula mereka akan bermigrasi untuk mencari informasi. Bisa dikatakan konten yang berada di internet jauh lebih menarik di bandingkan Tv. Kultur berinternet di Indonesia mulai berkembang dan banyak konten kreator yang aktif memberikan edukasi yang di inginkan oleh penonton. Channel-channel Tv konvensional saya rasa sudah bisa dinyatakan kalah dengan Internet. Artis-artis aja banyak yang pindah ke youtube.  Hanya saja Tv masih bisa bertahan karena akses internet di Indonesia belum merata dan harga internet masih tergolong mahal jika dipakai untuk streaming video. Jika di Indonesia internet sudah murah dan merata, saya rasa Tv dengan acara-acaranya yang sangat "kurang" otomatis akan ditinggalkan.



Share:

0 comments:

Posting Komentar