Sabtu, 14 Desember 2019

,

Redam egoismemu. Hidup ini bukan untuk mereka yang selalu egois.


Kamu merasa di rendahkan di lingkunganmu, entah itu di lingkungan kerja ataupun tempat menempuh pendidikan. Lalu kamu merasa sakit hati dan mulai mengabaikan mereka. Rasanya kamu sudah bosan di rendahkan dan ingin melawan balik. Rasanya kamu bosan menjadi orang baik. Tidak ada yang membelamu ketika kamu kesulitan. Kamu bahkan mulai memirkan bagaimana caranya balas dendam. Mereka sangat keterlaluan, kamu perlu memberikan pelajaran yang setimpal.

Kamu merubah sikapmu lebih tegas kepada mereka yang sering merendahkanmu. Hati-hatilah, karena tanpa sadar kamu bisa kelewatan. Hal yang perlu kamu ketahui adalah ada kenyataan di balik kenyataan. Egoisme memang terkadang di perlukan sebagai mekanisme perlindungan diri. Tapi, jangan biarkan dia mengendalikanmu. Kesedihan dan rasa sakit memang bagian dari kehidupan kita. Hal-hal itu tidak akan bisa lepas dan akan datang tiap waktu. Wujud dari kesedihan dan rasa sakit bisa berbeda-beda nantinya, bisa berupa kehilangan sesuatu yang berharga atau kegagalan dan lainnya.

Dendam tidak berujung baik. Mereka yang kamu benci terkadang juga memiliki sisi baik di hidupmu, itulah kenyataan di balik kenyataan. Mungkin kamu berpikir cara terbaik adalah dengan mengabaikan mereka bahkan membalas perlakuan mereka kamu anggap baik agar mereka tahu kamu tidak boleh di remehkan. Tetapi, jika kamu berpikir lebih jernih mereka memiliki sisi positif juga. Entah secara langsung maupun tidak langsung.

Egoisme membakar sisa kebaikan yang ada di dirimu. Menutup semua kebaikan. Ingat, manusia adalah makhluk sosial. Kamu akan membutuhkan mereka kapan saja, jadi jangan anggap kamu tidak memerlukan mereka. Pakailah egoismemu jika di perlukan, tapi jangan berlebihan. Jangan putuskan silaturahmi yang selama ini terjalin. Lapangkan dadamu dengan mereka yang mencoba menguji kesabaran. Jangan ikuti emosi sesaat, atau kamu akan sendirian di dunia ini.

Pahami saja bahwa manusia bukanlah makhluk yang sempurna. Mereka bisa saja melakukan kesalahan. Bagi yang sudah kerja dan di tegur atasan dengan kata-kata yang tajam dan menyakitkan. Terima saja, hatimu terlapisi zirah baja anti peluru hal-hal seperti itu tidak membuatmu goyah karena kamu tahu atasan yang menegurmu hanya di suruh oleh orang yang jabatannya lebih tinggi lagi dan mandatnya telah bercampur dengan kepentingan pribadi (uang).

Jangan menyulitkan orang lain. Pergunakanlah hidupmu untuk menyebar kebaikan. Hal positif yang di lakukan akan membuat dunia terus tersenyum. Belajar untuk tidak cepat marah. Lepaskan bebanmu, bunuh egoisme di tempat yang seharusnya. Tidak usah menanggapi masalah terlalu serius dan membuat stress, ringankan saja langkahmu berjalanlah dengan tenang dan tetap hati-hati.

Share:

0 comments:

Posting Komentar