*Ikhtisar*
_Writer’s block_ bisa disebabkan oleh berbagai alasan, di antaranya kekurangan inspirasi, sifat perfeksionisme, kekhawatiran akan opini orang, hingga keraguan dalam diri sendiri.Ada beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengatasi _writer’s block._ Beberapa di antaranya adalah:
• Menulis hal lain sesuka hati untuk sementara waktu.
• Membuat kerangka guna mempermudah proses penulisan.
• Membaca buku.
•Hilangkan potensi gangguan yang dapat menghambat proses menulis.
Bekerja sebagai penulis yang harus menciptakan konten baru setiap hari terkadang bisa melelahkan. Tidak peduli apakah kamu penulis novel, blog, skenario, atau bahkan lirik lagu, menulis adalah kegiatan yang butuh kreativitas. Terkadang kreativitas itu bisa mampat, tidak mau menetes seberapa keras pun kamu memeras otak.
*Kesulitan menulis ini terkenal dengan sebutan _writer’s block._* Bila _writer’s block_ sudah terjadi, kamu bisa menghabiskan waktu lama memandang layar kosong. Menatap halaman baru di Microsoft Word tanpa mengetikkan satu huruf pun, atau mengetuk-ngetukkan pena di atas kertas tapi tidak membuat coretan baru.
Sebetulnya mengapa _writer’s block_ bisa terjadi? Bagaimana cara mengatasinya? Mari kita bahas bersama.
*Hambatan dari luar ataupun dalam*
Mengalami _writer’s block_ bukan berarti kamu adalah penulis yang buruk. Penulis-penulis _best-seller_ pun mengalaminya. Jadi tak perlu kecil hati.
J. K. Rowling sang kreator seri _Harry Potter_ misalnya, mengaku mengalami writer’s block saat mengarang buku _Harry Potter and the Chamber of Secrets._ Alasannya karena ia takut buku kedua itu tidak bisa sesukses buku pertamanya, _Harry Potter and the Philosopher’s Stone._
Molly Cochran, penulis trilogi novel _The Forever King,_ mengatakan bahwa _writer’s block_ bisa muncul karena lima sebab, antara lain:
• Tak ada inspirasi. Kamu tidak tahu apa yang harus kamu tulis.
• Keragu-raguan. Kamu tahu apa yang ingin kamu tulis, tapi bingung bagaimana cara menyampaikannya.
• Perfeksionisme. Kamu terlalu khawatir akan kualitas tulisanmu, sehingga terus-menerus merevisi tanpa menulis hal baru.
• Opini orang. Kamu takut para pembaca akan mengkritisi karyamu, atau tidak menyukainya.
• Performa. Meski kamu merasa ide tulisanmu bagus, kamu takut ide tersebut tidak bisa menghasilkan uang.
Berdasarkan sebab-sebab di atas, kita dapat melihat bahwa _writer’s block_ bisa muncul karena faktor internal ataupun eksternal. Memahami apa penyebab _writer’s block_ yang kamu alami adalah langkah pertama dalam mengatasinya.
Dua psikolog asal Yale University, Jerome Singer dan Michael Barrios, berkata bahwa orang yang pikirannya “terblokir” hanya bisa menciptakan gambaran mental yang positif dan konstruktif dalam level rendah. Mereka kurang bisa berimajinasi, jarang berangan-angan, bahkan jarang bermimpi.
Terlepas dari penyebabnya, “pengidap” _writer’s block_ biasanya memiliki beberapa ciri-ciri umum. *Mereka merasa kurang termotivasi, kurang ambisius, dan yang paling parah, merasa tidak menikmati menulis.* Ini semua berakibat hilangnya kreativitas. Jadi bila kamu mulai merasakan gejala-gejala tersebut, mungkin kamu tengah mengalami _writer’s block._
*Melawan _writer’s block_*
_Writer’s block_ adalah musuh produktivitas. Karena itu, bila kamu mengalaminya, kamu harus berusaha melawan. Ada berbagai cara untuk melawan _writer’s block,_ beberapa contohnya di bawah ini.
*Freewriting (menulis bebas)*
Ini cara yang cukup banyak direkomendasikan oleh sesama penulis, juga merupakan cara yang saya sendiri sukai. Bila kamu merasa kesulitan menulis sebuah cerita, tinggalkan cerita itu dan pergilah menulis hal lain untuk sementara.
Lupakan kualitas. Lupakan tanda baca, EYD, dan segala aturan lainnya. Tulis apa saja yang kamu pikirkan, agar imajinasimu kembali segar. Dengan menulis sebebas-bebasnya, kamu akan kembali merasakan kesenangan dalam menulis.
*Membuat kerangka (outline)*
Memikul sebuah ide besar bisa membuat otakmu lelah. Lebih baik kamu memecahnya menjadi potongan-potongan kecil, dan mengembangkannya dari sana. Selain membuat topik itu lebih mudah diproses, kamu sekaligus juga membuat referensi agar isi tulisanmu konsisten.
*Membaca buku*
Ya, tulisan orang lain adalah sumber inspirasi yang berharga. Bila kamu bingung tentang apa yang harus kamu tulis, kamu bisa membaca buku dengan topik serupa. Tapi ingat, mengambil inspirasi tidak sama dengan menyontek.
*Hilangkan gangguan*
Tutup _browser_ internetmu. Matikan _smartphone._ Pergi ke tempat yang jauh dari keramaian. Meski kecil, gangguan-gangguan yang menumpuk dalam jumlah banyak dapat mengganggu konsentrasimu.
Masih banyak lagi cara-cara yang bisa kamu gunakan untuk melawan writer’s block, tapi semua cara ini akhirnya akan berujung pada satu hal: tetap menulis.
_Writer’s block_ tidak akan hilang bila kamu hanya diam dan menunggu inspirasi. Kamu harus terus menulis, meski itu sesuatu yang tidak nyambung, tidak bagus, dan tidak layak jual.
"Cara mengalahkan writer's block adalah dengan menulis."
~ Jeff Goins, Penulis Real Artists Don't Starve
Mungkin terus menulis ketika idemu mampat akan membuatmu merasa kurang percaya diri. Tapi sesungguhnya, _menulis sesuatu yang jelek itu jauh lebih baik daripada tidak menulis sama sekali._ Lagi pula bila tulisanmu jelek, kamu tinggal melakukan revisi nantinya. Jadi jangan takut menulis.
Writer’s block bukan sesuatu yang perlu ditakuti. Setiap penulis, mulai dari yang sudah best-seller sampai yang baru belajar, bisa mengalaminya. Perbedaannya, penulis profesional akan berjuang mengalahkannya, sementara penulis amatir hanya bisa diam tak berdaya.
Bagaimana denganmu? Apakah kamu siap menjadi penulis profesional?
Ruang sunyi refleksi
0 comments:
Posting Komentar