Bagaimana cara menulis novel dengan baik dan benar? Berikut ini adalah sembilan tahapan dan penjabarannya:
SATU
Gaet pembaca pada paragraf pembuka dengan menyuguhkan konflik. Ini adalah cara membuat pembukaan novel yang ampuh dan menarik.
Orang sering bilang, bila tidak ada konflik maka tidak ada cerita. Dan bila Anda meletakkan konflik pada paragraf pembuka novel Anda, maka Anda akan menarik kuat perhatian pembaca.
DUA
Kembangkan karakter tokoh novel Anda. Bantu pembaca untuk memvisualkan karakter dengan mendesripsikan penampilan, tingkah laku dan pemikiran tokoh-tokoh yang ada di dalam cerita. Ketika dia berbicara, ungkap karakternya.
Kita ambil contoh OVJ dari peran seorang Andre.
Tiap orang dalam OVJ memiliki karakter yang berbeda-beda. Sule yang suka jahil dan paling lebai; Aziz yang hobi gagap dan selalu menjadi objek penyiksaan; Nunung yang memiliki wajah gadis ndeso walaupun berperan sebagai tokoh cantik sekalipun; Parto orang tua yang memiliki sifat kebapakan dan sering sekali difitnah mirip Ariel.
Begitu juga dalam menulis karakter tokoh novel, Anda harus menjelaskan karakter mereka satu-satu.
TIGA
Pilih sudut pandang penulisan cerita dalam novel Anda. Anda bisa berperan menjadi orang pertama (protagonis) dengan kata ganti aku, saya, kami, kita.
Atau anda pakai sudut pandang orang ketiga. Dalam hal ini anda menjadi pengamat seperti menonton film. Kata ganti yang digunakan adalah ia, dia, mereka, -nya.
EMPAT
Buat dialog yang penuh arti.
Tulis dialog yang penting-penting saja, yang ada tujuannya, yang langsung pada masalah, yang langsung menjelaskan, jangan berputar-putar, jangan bertele-tela, jangan hambar.
LIMA
Tetapkan setting cerita dalam novel Anda. Ia mencakup waktu dan tempat. Setting waktu terdiri dari hari, tanggal, siang, malam, minggu, bulan, pagi, sore, tahun, dekade dan lain-lain.
Setting tempat dapat berupa lokasi seperti kota atau desa; keadaan lingkungan seperti bersih, kotor; suasana seperti ramai, lengang; cuaca seperti panas, dingin, dan lain-lain.
Deskripsikan setting yang penting saja yang mendukung pengembangan cerita novel Anda. Deskripsi harus MENARIK DUA ATAU LEBIH INDRA sehingga pembaca dapat ikut mengalami apa yang tokoh cerita alami.
Untuk mudah memahami setting cerita novel yang baik dan menarik, bayangkan suatu setting panggung teater atau OVJ yang memiliki beberapa panggung. Setiap panggung memiliki backdrop atau latar panggung yang dihiasi gambar, perlengkapan dan pernak-pernik yang disesuaikan dengan adegan.
ENAM
Mengatur plot dalam novel Anda. Apakah Anda tahu plot? Baiklah saya jelaskan. Menurut Cellia Warren, plot adalah peristiwa yang berurutan yang disertai sebab akibatnya.
Perhatikan kalimat berikut:
Nenek bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah sakit.
Kalimat ini belum cukup mengandung unsur plot, karena belum memiliki unsur sebab akibat. Kita belum mengetahui alasan nenek bersikeras tinggal dirumah dan tidak mau berobat.
Namun bila kalimatnya diubah menjadi:
Nenek tidak bersikeras tinggal di rumah, tidak mau berobat di rumah sakit karena tak mau merepotkan orang yang bukan keluarganya.
Kalimat kedua ini telah mengandung unsur sebab akibat. Nenek yang tidak mau merepotkan orang yang bukan keluarganya menjadi penyebabnya enggan berobat. Inilah yang disebut plot.
Plot yang berkembang dalam cerita akan membuat pembaca membolak-balik halaman untuk mencari tahu apa yang akan terjadi sebelum atau selanjutnya. Mengapa demikian?
Karena orang ingin melihat lebih jauh sebab-akibat sebuah kejadian dalam cerita.
Alur cerita yang memiliki sebab akibat atau alur yang berangkat dari satu atau beberapa sebab menuju satu atau beberapa akibat atau sebaliknya disebut plot.
Ya, plot adalah inti novel yang wajib diperhatikan. Plot adalah inti dari cara membuat novel yang baik dan benar. Bila plotnya tertata baik dan logis, maka pembaca akan suka pada novel Anda. Novel Anda akan menjadi novel yang menarik bagi pembaca.
TUJUH
Mengarahkan klimaks pada novel Anda. Klimaks adalah puncak atau titik balik cerita. Ia adalah bagian yang paling dramatis dari cerita. Klimaks, terjadi ketika protagonis memahami apa yang sebaiknya dilakukan atau menyadari tindakan terbaik apa yang seharusnya diambil. Ketegangan yang mengganggu protagonis mengharuskan protagonis mengambil tindakan terbaik yang berujung pada konflik akhir atau klimaks.
DELAPAN
Menulis ending novel Anda. Ending adalah penyelesaian atas masalah. Anda bisa menulis ending yang terbuka atau ending yang tertutup. Ending tertutup adalah akhir cerita yang menunjuk pada penyelesaian masalah yang sudah tuntas. Sedangkan ending terbuka adalah ending yang konfliknya belum sepenuhnya selesai dan membuka peluang untuk berbagai penafsiran dari pembaca. Pada contoh diatas yang digunakan adalah ending tertutup. Masalah yang dihadapi si aktor utama sudah tuntas.
SEMBILAN
Terakhir adalah membuat Judul novel yang Menarik. “Loh, kok judul malah dijelaskan terakhir?”
Ya, saya letakkan tips “cara membuat judul novel” ini pada poin terakhir karena kebiasaan penulis novel memang demikian. Mereka lebih fokus memikirkan bagaimana cara membuat sinopsis novel, membuat kerangka novel atau outline novel, membuat pembukaan novel, membuat plot novel, membuat konflik dan klimaks ketimbang memikirkan bagaimana cara membuat judul novel. Bukan berarti judul novel tidak penting, tapi karena membuat judul novel itu lebih mudah dari hal-hal di atas.
Oke bagaimana cara membuat judul novel yang menarik?
Sebenarnya tidak ada standar baku dalam membuat judul novel. Intinya adalah tidak panjang. Pendek dua atau tiga kata. Dan harus keliatan CANTIK, MENARIK, MENYENTUH atau MENGGUGAH.
Jangan lupa bekali dirimu dengan macam macam majas untuk disisipkan pada tulisan/cerita yang kamu buat.
Ruang sunyi refleksi
0 comments:
Posting Komentar