Metode penokohan pada dasarnya dibagi menjadi 2, yaitu:
*Analitik* (secara langsung) dan
*Dramatik* (secara tidak langsung).
Berikut maksud dari metode tersebut :
*1. Metode Analitik* (secara langsung)
Metode Analitik adalah metode di mana pengarang menggambarkan watak-watak tokoh *dengan mendeskripsikan wataknya secara langsung.*
Tokoh dalam Cerita
Tokohnya dihadirkan ke hadapan pembaca dengan _tidak berbelit-belit_ (sifat, watak, tingkah laku, dan ciri fisik). Teknik penokohan ini sangat sederhana dan ekonomis karena tidak membutuhkan banyak deskripsi. Dengan ini, sang pembaca tidak perlu berpikir lagi akan watak tokoh tersebut. Namun, _sang pengarang harus tetap memperhatikan konsistensi karakter setiap tokoh._ Sang pengarang harus tetap mempertahankan dan mencerminkan pola kedirian tokoh itu.
*Cara-cara mempertahankan metode analitik* adalah dengan konsistensi dalam pemberian sifat, sikap, watak, tingkah laku, dan juga kata-kata yang keluar dari tokoh yang bersangkutan. Namun *SISI NEGATIF* dari teknik penokohan ini adalah sang pembaca tidak ikut serta secara aktif berpikir dan menafsirkan sendiri karakter-karakter dalam cerita. Tapi dengan ini adanya kemungkinan salah tafsir menjadi kecil
CONTOH: Andi,bukan Budi. Orang berbadan tegap yang berdiri di seberang jalan. Rambutnya sudah memutih meski ia baru berumur 31 tahun. Ia lalu mengangkat tangannya. Tangan yang putih kecokelatan. Ia seperti terlihat menggigil. Ku coba untuk bertanya kepadanya.
*2. Metode Dramatik* (secara tidak langsung)
Metode Dramatik adalah metode di mana pengarang *menampilkan tokoh secara tidak langsung* atau tidak mendeskripsikan secara eksplisit sifat dan serta tingkah laku tokoh.
Untuk mengetahui watak tokoh, pembaca harus menafsirkan sendiri setiap bentuk ucapan, pikiran, perbuatan, bentuk fisik, lingkungan, reaksi, ucapan, dan pendapat karakter tersebut. Penampilan tokoh cerita dengan menggunakan metode dramatik dilakukan secara tidak langsung. Sang pengarang membuat setiap tokoh memperlihatkan karakter-karakternya *melalui tingkah laku, peristiwa yang terjadi, dan lain sebagainya* . Hal-hal seperti kejadian-kejadian yang terjadi di sebuah karya fiksi tidak hanya untuk memperkembangkan plot, tetapi menceritakan pendirian masing-masing tokoh.
Teknik penokohan ini *lebih efektif* daripada teknik penokohan analitik, karena berfungsi ganda, kaitan yang erat antara berbagai unsur fiksi seperti contoh plot, latar, dan sebagainya. Teknik ini lebih realistik, sangatlah mungkin tokoh berubah karakternya karena pengaruh lingkungan baru, teman baru, pekerjaan, dan lainnya. Namun, kekurangannya sering munculnya penafsirang ganda akan watak para tokoh.
*Berikut jenis-jenis wujud penggambaran setiap tokoh :*
*Melalui pelukisan latar tokoh*
Merupakan penggambaran tempat, waktu, atau suasana yang ada biasanya sanggup memunculkan pemikiran akan sifat tokoh tersebut
*CONTOH* :
Rojo adalah anak kuliah. Kamarnya tak terlalu kecil sekitar 4x8. Tetapi, banyak sekali barang berserakan disana. Bungkus makanan siap saji tergeletak di dekat TV. Buku-buku kuliah berada di berbagai sudut kamar.
*Melalui percakapan, pikiran, perasaan, dan perbuatan tokoh.*
Merupakan penggambaran sifat tokoh melalui hasil perbuatan, pembicaraan atau pemikiran tokoh yang ditampilkan agar pembaca dapat menafsir tokoh tersebut.
*Contoh* :
Ia dobrak pintu tersebut. Ia lalu menangis. Mengapa setiap orang tidak memedulikannya bahkan di hari ulang tahunnya, batinnya. Mak Reno, pembantu Santi, mencoba menenangkan Santi agar berhenti menangis.
"Sebenarnya kamu menghentikan tangisanmu, kamu kan bisa membahagiakan orang tuamu. Dengan kebaikan yang kamu perbuat pada setiap orang pasti orang tuamu akan peduli" ujar Mak Reno. Santi tetap menangis.
*Melalui reaksi tokoh atau tokoh-tokoh yang lain*
Merupakan penggambaran tokoh melalui reaksi dari tokoh atau tokoh yang lain akan sesuatu yang mungkin terjadi atau menimpa tokoh.
*Contoh* :
Ia memukul adiknya. Ia marah karena adiknya meninggalkan nenek di stasiun. Ia lalu merebut paksa handphone adiknya dan segera menelepon nenek. Dengan tergesa-gesa, si nenek mengangkat teleponnya. Neneknya sekarang berada di tempat satpam.
Berikut teknik-teknik penggambaran bagi seorang penulis, yaitu :
*Teknik cakapan*
Percakapan didalam sebuah karya fiksi tidak hanya dilakukan untuk memajukan plot, tapi juga dimaksudkan untuk menggambarkan karakteristik-karakteristik tokoh yang bersangkutan. Namun sang pembaca hanya akan mendapatkan sepotong sifat kedirian tokoh yang bersangkutan itu.
*Teknik tingkah laku*
Tingkah laku seorang tokoh dapat menunjukkan karakteristik dan kedirian dari tokoh tersebut. Namun tidak semua tingkah laku tokoh menunjukan sifat–sifat tokoh itu, ini disebut tingkah laku yang bersifat netral.
*Teknik pikiran dan perasaan*
Pikiran dan perasaan seorang tokoh dapat menunjukkan kedirian dari tokoh itu. Tokoh sangat mungkin untuk berpura-pura dalam bertingkah laku, tetapi sangatlah tidak mungkin tokoh dapat berpura-pura dengan pikiran dan perasaannya sendiri.
*Teknik arus kesadaran/ stream of consciousness*
Teknik ini berhubungan dengan teknik sebelumnya, teknik pikiran dan perasaan karena keduanya menunjukkan tingkah laku batin tokoh.
*Teknik reaksi tokoh*
Reaksi tokoh terhadap suatu kejadian dapat menunjukan kendirian tokoh itu.
*Teknik reaksi tokoh lain*
Reaksi tokoh-tokoh lain terhadap suatu kejadian yang dilakukan oleh sang tokoh dapat menunjukan kedirian tokoh itu. Dengan kata lain, ini merupakan opini tokoh-tokoh lain terhadap tokoh tertentu.
*Teknik pelukisan latar*
Tempat dimana suatu cerita terjadi, dapat menunjukkan karakter dari tokoh tersebut. Pelukisan latar tidak hanya akan menunjukkan karakter tokoh, tetapi juga merupaka awal sebuah cerita.
*Teknik pelukisan fisik*
Penampilan fisik dari tokoh berhubungan langsung dengan ciri-ciri sang tokoh karena sang pengarang mendeskripsikan tokoh itu dengan maksud tertentu. Teknik ini sangat penting dalam penokohan, karena sangatlah efektif.
Ruang sunyi refleksi
0 comments:
Posting Komentar