Baca dan pahami, tidak jelas, baca sampai 5 kali berulang ya...
Tata Cara Menulis Dialog yang Benar
Penggunaan tanda titik di akhir dialog:
Contoh SALAH : “Aku yakin dia seorang penulis”.
Contoh BENAR : “Aku yakin dia seorang penulis.”
Jadi tanda baca ditempatkan sebelum tanda kutip di akhir dialog.
Apabila di iringi narasi, maka ketentuannya seperti ini :
Contoh SALAH : “Dia memang sangat tampan.” menatap Kosim kagum.
Contoh benar : “Dia memang sangat tampan,” menatap Kosim kagum.
Apa yang membedakannya?
Jika percakapan mau diberi narasi, maka jangan beri titik di akhir percakapan, namun koma (,) lalu lanjutkan dengan narasi yang diawali huruf kecil.
Jika dalam kalimat lain, seru atau tanya, juga diikuti narasi awalan dengan huruf kecil.
PERHATIKAN LETAK TANDA SERU DAN KOMA DIBAWAH INI:
"Jadi kamu maunya bagaimana?" tanya Kipoy.
"Awas Sim, dia mendekat!" teriak Tere.
Jika narasinya berada di awal, maka ketentuannya seperti ini :
Contoh SALAH : Evilda tersenyum, “Kamu adalah sahabat terbaik.”
Contoh BENAR : Evilda tersenyum, “kamu adalah sahabat terbaik.”
Perbedaannya apa? Perhatikan tanda titik dan koma setelah narasi, lalu huruf awal percakapannya.
PERBENDAHARAAN NARASI:
Narasi banyak itu2 saja, penulis pemula banyak yg menggunakan penjelasan narasi "kata si A, kata si B, kata si C atau tanya si ini dan itu.
Padahal narasi percakapan itu ada banyak sekali, ujar, kata, pekik, sambung, tukas, ungkap, desah, gumam, desis, bisik, batin, suara, cerita, kisah dan lain sebagainya.
CONTOH:
"Dan aku melakukan semuanya dengan santai, karena yang lebih parah dari ini pun sudah pernah aku lewati!" cerita Kosim sambil senyum-senyum bangga.
MACAM MACAM DIALOG TAG:
•>Netral:
ujar, ucap, kata, cetus, tutur, ungkap, tandas, tanya, sapa, panggil, pungkas, tegas, ajak, pinta.
•>Netral sebagai respons:
sahut, jawab, balas, terang, jelas, sela, tukas, potong
•>Ada emosi:
sindir, ejek, hina, cela, kelakar, canda
•>Emosi bernada tinggi:
teriak, jerit, raung, seru, sergah, murka
•>Emosi bernada rendah:
bisik, gumam, lirih
PENGGUNAAN TIGA TITIK.
Tahukah kalian apa kegunaan 3 titik di akhir kalimat. 3 titik digunakan sebagai kalimat bernada PANJANG atau MENJEDA kalimat.
Tanda Elipsis/Titik tiga (…) tidak boleh dipisah dengan huruf terakhirnya.
Contoh SALAH:
“Jadi … kau yang melakukannya?”
Contoh BENAR:
"Jadi... kau yang melakukannya?"
Bagaimana bila diakhir kalimat?
Perhatikan baik2, kalau di akhir kalimat, 3 titik ini harus disertai tanda baca akhir seperti tanda tanya (?) Tanda seru (!) atau Titik (.)
JANGAN LUPA, HARUS ADA TANDA BACA!
Contoh tanda seru.
“Jangan lama-lama ya…!”
Contoh tanda tanya:
"Memangnya kamu tidak tahu...?"
Contoh tanda titik
“Setidaknya kamu harus tahu itu...."
CATATAN:
Khusus tanda titik diakhiran 3 titik (jadi 4 titik) tidak boleh ada kata keterangan lagi. Karena itu sudah akhir kalimat.
Tapi, di tanda tanya dan tanda seru, masih boleh ada kata keterangan dg dimulai huruf kecil.
Contoh tanda seru.
“Jangan lama-lama ya…!” pesan Tere dengan nada memelas.
Contoh tanda tanya:
"Memangnya kamu tidak tahu...?" tanya Tere bingung.
Ingat HUKUM aturan penulisan, setelah titik wajib Huruf Besar ya.
Sementara tanda tanya dan tanda seru, bukan termasuk titik.
Oke, itu adalah cara penulisan dasar yang harus kalian kuasai. Dengan dasar-dasar diatas saja, kamu sudah bisa membuat cerpen atau novel.
Maaf bilamana ada ketidaksesuaian dengan PUEBI atau EYD saat ini, karena apa yg sy tuliskan diatas adalah pegangan saya selama ini sebagai Novelis.
Saran: Jangan memulai menulis sebelum membaca. Kalau kalian mau membuat sebuah tulisan, kalian harus membaca karya Orang yg kalian sukai.
Contoh sy, dari kecil hanya membaca satu novel karya penulis yg saya kagumi, sy perhatikan gaya bahasa dan cara penulisannya. Bagaimana dia membuat ketegangan, kesedihan dll. Lalu saya tiru, lalu lambat laun sy mulai mencari sosok jati diri, dimana sy punya Gaya Bahasa sendiri dan alur bercerita sendiri.
Ruang sunyi refleksi
0 comments:
Posting Komentar