Rabu, 31 Juli 2019

Membentuk Karakter Dalam Sebuah Cerita Lit



Oke, pertama. Saya mau jelasin sedikit tentang tokoh. Tokoh itu dibagi jadi 2 :
Tokoh Utama
Tokoh Pendamping

Nah, sebelum masuk ke karakterisasi, kamu harus nentuin dulu siapa aja yg jadi tokoh utama dan siapa yang jadi tokoh pendamping. Tentuin nama, fisik, kelebihan, kekurangan, kebiasaan, kesukaan, hal yang dibenci, trus latar belakang si tokoh, tujuan hidup si tokoh, kenapa si tokoh masuk ke dalam cerita. Kalo udah, baru bisa masuk ke karakterisasi.

Nah, karakterisasi merupakan sifat/tingkah laku tokoh dalam cerita. Gimana sih cara buat karakter yang hidup?

Pertama, selami pikiran tokoh. Jadikan segala macam hal" yang kamu tulis tadi seakan" kamu hidup sebagai si tokoh. Ajak dy ngomong, bayangin dia itu beneran ada.
Kedua, buatlah tokoh yang masuk ke dalam logika. Maksudnya gimana kak?
>>> Namanya manusia, pasti ada kekurangan. Kalo tokohmu sama sekali gak ada kekurangan, itu sebenernya antara susah-susah dan susah. Kenapa? Itu membosankan euy.

Ketiga, pertahankan hal" yg udah kamu tulis tadi. Kaya misal : warna rambut si A hitam, warna rambut si B pink atau mata si A bulat, mata si B sipit dll

Setelah membangun karakter, sekarang gimana caranya buat cerita yg punya sense/ feel/ nyawa??

▶ Pakai pancaindra.
Maksudnya gimana? Kamu punya mata, punya idung, punya perasa, punya kulit, punya telinga. Nah, itu semua kamu masukkin pas nulis adegan.

Misal: Aroma krisan menyeruak ketika ia melangkahkan kakinya di taman itu. Udara di sana begitu sejuk dengan langit kebiruan yang cerah. Perempuan itu kembali melangkah, menyentuh salah satu krisan. Senyumnya mengembang ketika udara seakan berbisik padanya. Krisan-krisan itu tampak indah dengan warna-warna yang beraneka ragam.

Nah misal kek gtu, saya males ngetik panjang" 🤣🤣


▶ Gunakan teknik Showing-Telling
>>> Showing itu digunakan ketika kamu mendeskripsiin suasana/ latar/ perasaan si tokoh/ tingkah laku si tokoh
Misal: Perempuan bersurai hitam panjang itu tampak gelisah. Jantungnya berdetak semakin cepat ketika pintu kamarnya diketuk.

>>> Telling: Ini digunakan untuk scene yg gak terllau penting. Misal: Gadis itu mengambil buku dari rak merah tua di sebelahnya.

▶ Seimbangkan antara dialog aksi dan dialog tag
>>>dialog tag ini udah dibahas berkali", bahkan saya pun sampe eneg dengernya 🤣🤣
Contoh: "Masuklah. Dia menunggumu di dalam," kata perempuan itu padanya.

>>>dialog aksi>> dialog yg menjelaskan tingkah laku/aktivitias si tokoh. (Saya sering pake ini dprd dialog tag)
Contoh: "Masuklah. Dia menunggumu di dalam." Perempuan itu membukakan pintu.

▶Gunakan bahasa yg sesuai
>> Misal, bahasa genre misteri itu lugas, gak boleh berbelit" karena pembaca bakalan cepet pening bacanya, sedangkan genre romance itu lebih santai, genre comedy gak boleh garing dll.


▶ Riset sesuai dengan kenyataan
>>> Dalam membuat cerita harus tetep berdasarkan fakta yang ada (kecuali kalo kamu buat latar fantasi yg entah ada di mana, bukan ada di bumi) Misal, kamu buat latar Korea. Nah, pelajari apa aja yg ada di sana. Misal, kaya kebudayaan salam, makan, jalanan, angkutan umum, bahasa mereka kaya mana, trus nama" jalan dan tempat dll.
Share:

0 comments:

Posting Komentar