Jumat, 26 Juli 2019

Do'a di Ruang Penyesalan


Dimana pagi?
Saat ku ingin akhiri malam yang penuh dengan dosa ini.
Dosa yang ku coba nikmati demi beberapa lembar rupiah ini.
Aku sudah merasa lelah,
Bermain dengan senyum kepalsuan,
Pada beberapa serigala yang haus akan cumbuan serta rayuan.
Keringat yang selalu mengalir.
Permainan selebar dipan-dipan yang reot.
Berderik mengiringi setiap deru nafas untuk tujuan yang sesaat.
Remang-remang sang lilin menemani ,,,
Entah berapa tetes keringat ini mulai membanjiri.

Sekedar memainkan rasa meski tak bisa merasa.
Agar mereka merasa lega pada pemberian yang tak seberapa.
Ntah berapa noda ku tuangkan.
Hingga tak terlihat cahaya yang ku rindukan.
Hitam....pekat.
Menjelma seperti cekik-an dari sang penguasa.
Hanya asap-asap tipis ini menjadi warna.
Ntuk menutupi luka yang menganga.
Hinalah aku seperti kotoran di jalanan.
Yang takkan bisa menjadi mutiara.
Tak akan bisa.
Kini ...yang ada hanyalah sebait do'a.
Untuk ku bisa melepas semua, tanpa sisa.
Share:

0 comments:

Posting Komentar