Senin, 11 Maret 2024

Aku berada di titik dimana dulu aku sangat menginginkannya, ternyata rasanya sangat melelahkan tapi aku tetap bersyukur

 


Dulu, semasa kuliah aku mengalami fase yang sangat membosankan. Di fase itu tugasku hanyalah belajar dan belajar. Sedangkan, di sisi lain aku ingin berpenghasilan. Seharusnya aku mengambil kelas karyawan saja supaya bisa bekerja sambil kuliah. Aku mulai iri melihat orang-orang yang sibuk bekerja. Meskipun mereka terlihat sibuk, tapi mereka terlihat mandiri dan berpenampilan rapih.

Ketika libur semester yang sangat lama aku seperti mati gaya. Melihat orang lain yang serba sibuk menurutku adalah hal yang keren. Mereka bisa mengisi waktunya dengan produktifitas, sedangakan aku hanya menghabiskan waktu yang tidak jelas dan juga boros uang. Sangat bosan sekali menjadi mahasiswa yang tidak punya penghasilan sendiri.

Saking tidak betahnya terus minta jajan ke orang tua, akhirnya aku nyambi kerjaan apapun dari jualan pulsa,jualan gorengan, ngajar Bahasa inggris di smp, sampai jadi ojol. Tapi dari hal-hal itu aku belum bisa merasakan nikmatnya bekerja. Terikat dengan jam kuliah juga menjadi masalah, bekerja menjadi tidak luwes.

Aku baru bisa merasakan kenikmatan bekerja akhir-akhir ini. Setelah 5 tahun menjadi guru, aku baru bisa merasakakan hal yang dulu hanya aku lihat saja. Tanggung jawab yang aku emban sekarang membuatku sibuk, persis yang dulu aku idam-idamkan. Orang yang sibuk itu menurutku keren. Aku banyak memegang peran dalam bekerja. Pertama aku adalah guru Bahasa inggris dan science di kelas 6 dan aku juga pelatih basket SD-SMP. Hal-hal itu membuat hari-hariku selalu sibuk dan menguras otak.

Bahkan di tahun ini ada 1 hari dimana jadwalku sangat padat dari pagi hingga sore bersambung. Setiap hari kamis aku selalu bersiap untuk aktivitas full seharian. jam 7 sampai jam 3 mengajar dan les mapel. Jeda 1 jam, kemudian basket hingga sore maghrib. Bahkan malamnya aku sambung lagi dengan ngojol. Hal ini kulakukan karena sedang banyak pengeluaran menuju bulan Ramadhan, aku sedan gada projek untuk beneri markonah dan itu menghabiskan dana sekitar 3 jutaan. Jadi aku harus lebih giat lagi bekerja.

Meskipun lelah, tapi selagi tubuhku tidak memberikan alarm maka sebaiknya aku manfaatkan dengan baik dan tidak bermalas-malasan. Aku mulai merasakannya, menjadi apa yang dulu aku inginkan. Aku selalu di sibukkan dengan tanggung jawabku, aku selalu berpikir berbagai strategi dan Langkah apa yang akan aku ambil dalam menjawab permasalah pekerjaanku. Aku merasa lebih produktif, tetapi jujur saja ini semua melelahkan. Dulu aku tidak berpikir demikian karena energiku banyak karena tidak melakukan apa-apa. Sekarang ketika aku berada di posisi ini. Aku tahu rasanya bagaimana, ya sangat melelahkan dan menguras pikiran.

Momen dimana aku menyadari aku sedang berada di titik ini membuatku menyadari bahwa inilah kehidupanku. Inilah salah satu makna hidup yang berhasil aku temukan. Ini adalah salah satu tanda bahwa aku pernah hidup dan berjuang melalui berbagai hal. Ini adalah momen yang menghubungkan aku dengan masa laluku. Dimana keadaan yang dulu juah berbeda dengan sekarang. Dulu terasa ramai, sekarang terasa sepi. Yang bisa aku lakukan sekarang adalah bersyukur atas kehidupanku yang layak selama ini dan juga tetap berjuang untuk hidup yang lebih baik lagi.

Share:

1 komentar: