Rabu, 31 Januari 2024

Kehilangan kacamata kesayangan

 


Ah… akhirnya kaca mata kesayangnku hilang. Tidak sengaja jatuh di kolam arus langsung hilang begitu saja. Sedih sekali rasanya. Tadinya aku hanya ingin punya satu kaca mata saja dalam hidupku. Tapi ternyata bisa hilang karena ketelodoranku sendiri.

Kaca mata itu sangat cocok dengan karakterku. Benda itu bisa membuatku bekerja menatap layar laptop lebih lama. Bisa mengurangi rasa pusing karena mengoreksi banyak soal. Dan dia juga bisa membuatku nyaman berada di lingkungan yang silau dan panas karena fitur photochromicnya.

Fitur-fitur di kaca mata itu sangat cocok denganku. Kaca mata itu bisa menambah durasi membacaku. Dia memiliki semuanya seperti kalibrasi minus pada mataku, anti-blue, dan anti-UV. Kaca mata kesayanganku itu dulu aku namai “Basket”. Ya karena aku membelinya ketika aku lagi suka-sukanya dengan basket.

Mungkin aku sudah memakainya sekitar 3 tahunan. Meskipun tidak setiap saat dipakai tapi benda itu sangat-sangat bermanfaat. Kenapa aku bodoh sekali sih, sampai menghilangkan barang mahal yang pernah ku beli. Harganya saja sampai 600 ribuan terus nyicil lagi di koperasi.

Seringnya aku memakai kaca mata itu untuk berkendara ke sekolah ataupun keluar rumah yang jaraknya dekat. Fungsinya sederhana, hanya untuk melindungi mata dari debu. Benda sederhana itu sudah ku anggap sebagai teman. Dia ada untuk membantu aktivitasku. Aku sangat menghargainya.

Kenapa ya aku sampai seteledor itu. Apakah aku perlu belajar mengikhlaskan? Jangan-jangan selama ini aku terlau egois. Padahal setiap yang ada di dunia ini tidak abadi. Ya Allah ini kan hal sepele kenapa hatiku sampai terbawa dan emosiku campur aduk. Sepayah inikah aku? Terlalu mengkawatirkan benda. Padahal diri sendiri kurang di perhatikan.

Baiklah daripada meracau tidak jelas. Lebih baik berpikir jernih saja. Sudah relakan saja dan jadikan pelajaran kedepannya agar kamu tidak teledor lagi dalam hal apapun. Nanti pasti ada rezeki, belilah yang lebih bagus dan jaga baik-baik. Sabar, tidak harus sekarang belinya. Belajar menguasai tempo kehidupan. Jangan tergesa-gesa. Nikmati dan resapi alur kehidupan.

Share:

0 comments:

Posting Komentar