Jumat, 16 Agustus 2019

Jadi Guru baru di SIT Cordova II Tangerang

Ini adalah foto kelas 3 Al-Quds yang di ambil di hari pertama sekolah. Kelas ini di pimpin oleh 2 guru sampai kenaikan kelas nanti, yakni ada Mrs. Euis (kanan) sebagai Wali Kelas dan saya (kiri) sebagai Wakil Wali Kelas.

Awal cerita saya menjadi guru Cordova yaitu dimulai dari silaturahmi teman Kakak saya yang bernama Mis Ika ke rumah. Waktu itu keluarga saya sedang berduka karena Ayahanda kami telah pergi untuk selama-lamanya di Ramadhan 2019. Ketika Mis Ika melayat ke rumah beliau juga memberitahu bahwa di SIT Cordova II Tangerang sedang di butuhkan Guru Bahasa Inggris. Dari info tersebutlah saya segera mendaftarkan diri.

Setelah melalui tahapan penerimaan di mulai dari memberikan lamaran, praktik micro teaching, dan penanda tanganan MOU. Sayapun resmi jadi tenaga pengajar di sekolah, tetapi saya kaget belum mulai mengajar tapi sudah di ajak ikut family gathering bersama guru dan keluarganya ke ragunan. Mungkin tujuannya adalah penyesuaian dengan teman-teman baru supaya bisa lebih akrab.

Saya bersyukur bisa ikut liburan naik bus bersama-sama. Soalnya sudah lama sekali saya tidak liburan hehe. Dan lagi, tidak menyesal main ke ragunan karena saya bisa lihat hewan-hewan yang belum pernah di jumpai sebelumnya seperti gajah, burung merak, lutung timor, beruang, dan jerapah!



Acara family gathering berjalan dengan lancar, kemudian esok harinya di lanjut dengan acara pembekalan Guru dan pengenalan kurikulum SIT selama dua hari penuh. Disini kondisi tubuh saya sempat down, karena di ajak beraktifitas penuh tanpa putus selama seminggu, di tambah langsung mengajar dari senin hingga jumat bisa di bilang dua mingguan aktifitas full. Alhasil, dalam dua minggu itu pula saya berobat ke klinik hingga dua kali. Minggu pertama karena radang tenggorokan dan batuk berdahak, lalu minggu ke dua karena muntaber. Alhamdulillah, semangat untuk tetap bekerja membawa saya tetap istiqamah mengajar. Hingga akhirnya mulai terbiasa dengan lingkungan dan aktifitas di sekolah. Kondisi badanpun mulai membaik dan relasi dengan guru, siswa, dan wali murid mulai terjalin erat.

Di hari ke 16 mengajar saya dan guru-guru mendapat gaji pertama. Hati bersyukur, hasil jerih payah perjuangan dapat di nikmati. Meskipun tidak besar jumlahnya karena baru 16 hari bekerja, tetapi cukup untuk memenuhi kebutuhan saya sendiri. 

Kenapa saya bekerja? Alasan saya bekerja adalah permintaan dari Alm. Ayah saya. Semasa hidup beliau pernah berpesan melalui Ibu saya bahwa saya harus segera bekerja sehabis Ramadhan 2019. Beliau tidak ingin saya terus bermalas-malasan di rumah. Dan lagi, saya juga ingin belajar untuk menjadi mandiri karena situasi yang telah berbeda. Saya yang sekarang adalah pengganti Alm. Ayah saya yang telah pergi. Sekarang saya adalah Kepala Keluarga untuk Ibu dan Kakak saya.


Motivasi saya mengajar adalah agar keberadaan saya di dunia ini mampu bermanfaat bagi orang lain dengan cara berbagi ilmu yang bermanfaat kepada anak didik saya.
Visi saya dalam mengajar adalah mampu membentuk karakter siswa yang cerdas dan berani membagikan ilmunya dimanapun ia berada.
Misi saya dalam mengajar adalah membangun komunikasi yang aktif dan menanamkan rasa percaya diri dalam belajar.



Sekarang sudah menyentuh hari ke 30 saya mengajar. Kesan saya dalam mengajar serta berhubungan dengan setiap orang yang ada disana adalah syukur Alhamdulillah, karena disana mampu memberikan nuansa Islami yang sangat kental dan juga banyak kegiatan seru seperti nonton bioskop bareng di CGV dengan film Iqra My Universe, penyembelihan hewan qurban, liqo dll. Tak lupa ada shalat dhuha yang dilakukan tiap pagi dan juga zuhur berjama'ah oleh para siswa dan guru. Ketika di kelas selalu membaca hafalan surat Al-Qur'an dan belajar hukum bacaannya sebelum mulai belajar formal. Saya bisa mendapatkan teman-teman yang selalu mengingatkan shalat yaitu guru-guru itu sendiri. Akhlak yang baik selalu di jaga dan etika juga selalu di perhatikan di lingkungan sekolah. Di tambah lagi siswa-siswa kelas 3 yang saya didik membuat saya terhibur karena tingkahnya yang masih manja dan ceroboh, meskipun harus sering di nasihati karena bandel. Belajar dengan riang seringkali membuat waktu mengajar tidak terasa, tiba-tiba sudah siang.


Saya belum merasa baik masih banyak hal yang perlu di perbaiki dalam diri saya. Maka dari itu saya senang bisa berada dekat dengan guru-guru yang soleh supaya saya selalu berada di jalan yang benar.  Saya juga selalu berdo'a kepada Allah Swt. agar apa yang saya ajarkan pada anak didik saya bisa di terima dengan baik dan agar akhlak mereka juga baik sehingga bisa menjadi pemimpin yang baik pula di masa depan. Semoga selama saya beristiqamah di jalan pendidikan, benar-benar mampu bermanfaat untuk semua. Aamiin.


Share:

0 comments:

Posting Komentar