Jumat, 16 Agustus 2019

Bagaimana Menulis Chapter Pertama Dalam Novel?

Untuk menulis sebuah novel yang bagus, ada tahapan yang bisa kamu lakukan. Pada pembahasan kali ini aku akan membagi penjelasannya dalam empat postingan berbeda. Apa saja empat bagian itu?


Part I Di mana memulainya?

Part II Kalimat Pertama

Part III Bab Pertama

Part IV Alat dan tips untuk melanjutkan.


Bab Pertama

Janji Cerita


Ini bukan janji palsu, janji busuk atau janji surga. Yang pasti pembaca nggak mau ibarat 'beli kucing dalam karung' saat pertama mereka baca sinopsis atau kalimat pertama di novelmu.


Janji cerita ini salah satu bagian penting dari novel yang akan kita tulis. Why????


Oke, kita kesampingkan dulu teknis menulisnya. Janji cerita adalah kenapa kamu menulis novel tersebut, untuk siapa kamu menulsinya daaan bagaimana kamu bisa terhubung dengan pembaca.


Ini bisa melalui tingkat emosional atau intelektual. Janji ini harus menjadi tema yang terus berlanjut sepanjang cerita, kalau nggak... hmm... kamu bisa tampil sebagai amatir karena ketidakstabilan dan pada dasarnya membiarkan pembaca merasa TIDAK TERPUASKAN. Kebayang kan saat di tengah-tengah cerita mereka nggak puas dan malah ngeyel sampai menimbulkan drama di lapak kamu hanya gara-gara ceritanya nggak sesuai dengan harapan?


Kalimat Pertama yang kuat

Kuat itu chantiiiq.


Kita sudah pernah membahas tentang menulis kalimat pertama di mana harus terdapat 6 komponen di antaranya konflik, pertanyaan, hubungan emosional, humor, guncangan dan twist dan 7 jenis kalimat pembuka yaitu aksi, karakter, setting, dialog, pikiran, pernyataan dan world building.

Contoh kalimat pembuka world building :

"Di dalam lubang di tanah, tinggal seorang hobbit. Bukan lubang kotor, jijik, basah, penuh dengan ujung cacing dan bau oozy, maupun  lubang kering, kosong, berpasir tanpa apa pun di dalamnya untuk duduk atau makan: itu adalah lubang hobbit, dan itu. Berarti kenyamanan.

The Hobbit - J.R.R. Tolkien


Temukan komponen dan jenis yang paling tepat buat novelmu dan ciptakan intrik yang kuat untuk 'membawa' pembaca mu ke dalam cerita.


Supportive Body

Sudah selesai dengan kalimat pembuka mu?


Alright, sekarang saatnya untuk menyeimbangkan tubuh kamu agar 'kapal tetap mengapung' dengan menjaga pembaca agar terus membaca. Apa saja yang termasuk ke dalam Supportive Body ini? Berikut adalah contoh pertimbangannya :

Panjang Bab. Kalau terlalu pendek, kamu mungkin tidak menangkap minat pembaca. Kepanjangan malah bikin kamu kehilangannya.

Jumlah Adegan. Panjangnya bab / chapter kamu akan mempengaruhi hal ini.Actually, nggak ada peraturan yang yang melarang keras soal ini tapi secara umum 4-5 adegan per bab/chapter adalah titik yang tepat untuk memulai bab pertama.

Berpindah PoV. Banyak penulis yang udah malang melintang di dunia kepenulisan nggak merekomendasikan hal itu di bab pertama. Soalnya pasti bikin pembaca bingung. Tapi, kalau kamu memang yakin, yo wess, go ahead!

Yang terpenting adalah kamu ingin menggairahkan seperti Christian Grey, menarik minat dan intrik pembaca, namun yang pasti pada saat bersamaan nggak membuat mereka merasa kewalahan.



Always, Practice make Perfect dalam menemukan keseimbangan yang tepat. Ingat, draf pertama hanya itu, lagian novelmu bukan produk jadi siap pakai. So, berikan diri kamu beberapa ruang bernapas untuk kesalahan. Jangan mudah putus asa.


Exciting Ending

Apakah kamu tidak atau membiarkan pembaca bertanya-tanya, kamu pasti akan bertanya: apakah mereka terus membaca?


Mudah-mudahan, pembaca merasakan semacam koneksi dengan karakter utama di akhir bab, jadi bagaimana kamu menjaganya dan membuat mereka membalik halaman?

Ending yang paling efektif dan menarik adalah meninggalkan karakter dalam ketegangan. Ini memicu beberapa emosi pada pembaca seperti ketakutan akan karakter, intrik atau malah mengharapkan keajaiban.


Cara lain untuk membuat pembaca ingin membalik halaman adalah dengan menciptakan semacam konflik di akhir cerita. Ini bisa melalui sebuah argumen, kekacauan emosional atau bahkan penghalang di sekitar karakter jagoan yang tidak memungkinkan dia untuk melewati dan melanjutkan perjalanan.


Konflik menciptakan ketegangan. Ketegangan membuat rasa penasaran. Keingintahuan membuat kita membalik halaman.
Share:

0 comments:

Posting Komentar