Dalam dunia bahasa indonesia, kita mengenal berbagai macam karya sastra yang diciptakan oleh pengarang. Dan karya sastra ini sangat banyak fungsinya misalnya saja puisi yang berfungsi untuk mengekspresikan ungkapan hati, serta fungsi lain dari karya sastra. Nah dalam kesempatan kali ini kita akan membahasan mengeni syair, gurindam yang merupakan karya sastra yang sangat populer sepanjang masa dan bahkan sampai sekarang ini masih digunakan para sastrawan maupun kalangan muda untuk mengekspresikan ungkapan jiwa.
Lalu apa pengertian dari syair dan gurindam? berikut ini akan kita bahasa, silahkan baca dan pahami dengan seksama.
*Gurindam*
Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari negeri India. Istilah gurindam berasal dari bahasa India, yaitu kirindam berarti “mulamula” atau “perumpamaan”. Gurindam sarat nilai agama dan moral. Tak dimungkiri bahwa gurindam bagi orang dulu sangat penting dan dijadikan
norma dalam kehidupan. Seperti apakah gurindam sebenarnya?
Gurindam adalah puisi lama (Melayu) yang sangat penting sebagai warisan budaya.
Ciri gurindam
- terdiri atas dua baris dalam sebait
- tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
- tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
- merupakan satu kesatuan yang utuh.
- baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
- baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama. (isi atau maksud gurindam terdapat pada baris kedua)
- isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara
*Jenis-jenis gurindam*
_1. Gurindam Berkait_
Gurindam berkait adalah gurindam yang bait pertama berhubungan dengan bait berikutnya dan juga pada bait seterusnya.
Contoh:
Sebelum berbicara pikir dahulu
Agar tak melukai hati temanmu
kalau berbicara semaumu
tentulah banyak orang yang membencimu
Barang siapa tidak memiliki agama
Pastilah sesat hidupnya di dunia.
Barang siapa yang hidupnya tidak ingin sesat di dunia dan akhirat
Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat
_2. Gurindam berangkai_
Gurindam berangkai adalah bentuk gurindam yang memiliki kata yang sama di setiap baris pertama baitnya.
Contoh:
Temukan apa yang dimaksud sahabat
Temukan apa yang dimaksud maksiat
Janganlah menjadi orang yang memelas
Nanti kamu menjadi orang yang malas
Contoh-Contoh Gurindam
Barang siapa tinggalkan sholat
Akan menuntun ke perbuatan maksiat
Barang siapa melakukan perbuatan maksiat
Pasti akan disiksa di akhirat
Jika bekerja tidak berhati lurus
Pikiran akan menjadi tergerus
Jika pikiran selalu tergerus
Pikiran tak karuan tubuh menjadi kurus
Dengan orang tua jangan pernah melawan
Kalau tidak mau hidup berantakan
Jagalah hati jagalah lisan
Agar kau tidak hidup dalam penyesalan
Sayangilah orang tua dengan sepenuh hati
Itulah cara menunjukan bakti
Teruslah menyakiti diri sendiri
Kelak kau akan mati berdiri
Belajar janganlah ditunda-tunda
Karena kamu tidak akan kembali muda
Jika kamu terus menunda
Hilanglah sudah kesempatan berharga
Apabila mata terjaga
Hilanglah semua dahaga
Apabila kuping tertutup handuk
Hilanglah semua kabar buruk
Apabila mulut terkunci rapat
Hilanglah semua bentuk maksiat
Apabila tangan tidak terikat rapat
Hilanglah semua akal sehat
Apabila kaki tidak menapak
Larilah semua orang serempak
Jika hendak mencapai akhirat
Teruslah berdoa dan jangan lupa bertaubat
Jika hendak menggapai cita-cita
Bekerjalah lebih dari rata-rata
Jika hendak hidup bahagia
Jangan penah melakukan perbuatan sia-sia
Jika hendak mencari cinta sejati
Carilah dengan penuh hati-hati
Apabila dengki sudah merasuki hati
Tak akan pernah hilang hingga nanti
Apabila kelakuan baik berbudi
Hidup menjadi indah tak akan merugi
Apabila hidup selalu berbuat baik
Tanda dirinya berhati cantik
*Syair*
Syair adalah salah satu puisi lama. Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara bersama dengan masuknya Islam ke Indonesia. Kata atau istilah syair berasal dari bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan yang menyadari”, kemudian kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum.
Dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas Melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair negeri Arab. Penyair yang berperan besar dalam membentuk syair khas Melayu adalah Hamzah Fansuri dengan karyanya, antara lain:
Syair Perahu,
Syair Burung Pingai,
Syair Dagang,
dan Syair Sidang Fakir.
Ciri-ciri syair antara lain :
- setiap bait terdiri dari empat baris.
- setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata.
- bersajak a-a-a-a.
- semua baris adalah isi.
- bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan.
*Jenis-jenis syair*
_1. Syair Agama_
Syair agama merupakan jenis syair yang didalamnya mengandung tema agama, seperti ilmu tasawuf. Syair agama ini merupakan salah satu syair yang penting.
Syair agama dibagi menjadi empat jenis yaitu syair ajaran islam, syair sufi, syair nasihat dan syair riwayat nabi.
Contoh Syair Agama
Saya berbakti kepada orang tua bukan sekedar balas jasa
Saya berbakti kepada orang tua untuk ke surga
Saya kembali pulang bukan sekedar nostalgia
Saya kembali pulang untuk ke surga
_2. Syair Kiasan_
Syair kiasan merupakan syair yang didalamnya menceritakan tentang hubungan percintaan antara bunga, burung, ikan, buah-buahan yang semua itu hanya sebatas simbolik yang terkandung di dalamnya. Atau merupakan sindiran/kiasan yang ditujukan kepada peristiwa tertentu.
Contoh Syair Kiasan
Bismillah itu permulaan kalam
Dengan nama Alllah khalik al-alam
Melimpahkan rahmat siang dan malam
kepada segala mukmin dan islam
mula dikarang ikan terubuk
lalai memandang ikan di lubuk
hatidan jantung bagai serbuk
laksana kayu dimakan bubuk
asal terubuk ikan puaka
tempatnya konon dilaut melaka
siang dan malam berhati duka
sedikit tidak menaruh suka
_3. Syair Panji_
Syair panji merupakan jenis syair yang didalamnya berisi atau bercerita tentang keadaan yang terjadi di dalam kerajaan atau istana.
Contoh Syair Panji
Adapun akan mangkunegara
Gundah tiada lagi terkira
Belas memandang Raja Putra
Semuanya sudah dalam penjara
Sungguh ia bersuka-suka
Hatinya gundah tiada berketika
Sangat pandai menyamarkan duka
Tiada rupa memandang muka
Jikalau memandang saudaranya
Di dalam penjara yang ketiganya
Berlinang-linang air matanya
Seboleh-bolehnya disamarkannya
_4. Syair Romantis_
Syair romantis merupakan syair yang didalamnya berisi tentang percintaan pelipur lara, cerita rakyat dan sebagainya.
Contoh Syair Romantis
Kupilih kamu bukan sekedar cinta
Kupilih kamu untuk ke surga
Kujauhi yang lain bukan karena tak suka
Kutinggalkan yang lain karena takut dosa
_5. Syair Sejarah_
Syair sejarah merupakan syair yang didalamnya bercerita tentang peristiwa-peristiwa sejarah penting yang pernah terjadi, contohnya seperti peperangan.
Contoh Syair Sejarah
Mangkubumi saudagar kaya
Kerabat raja yang bijaksana
Berputra seorang elok rupanya
Empu Jatmika konon namanya
Empu Jatmika terus bertambah usianya
Hingga dewasa menjadi cendikia
Dikawinkan dengan Sira Manguntur namanya
Putri cantik pandai bertutur kata
Empu Mandastana dan Lambung Mangkurat
Kakak beradik tampan gagah muda belia
Itulah namanya putra Empu Jatmika
Sama elok sama tampan sama pandainya
Nah demikianlah penjelasan mengenai syair dan gurindam serta contohnya. Semoga materi yang kita pelajari malam ini dapat menambah pengetahuan dan pemahaman sobat mengenai macam macam karya sastra dalam bahasa indonesia. Sekian materi yang aku sampaikan pada kesempatan kali ini, terima kasih atas perhatiannya, semoga bermanfaat.
Ruang sunyi refleksi
0 comments:
Posting Komentar