Setelah usai bergelut dengan nilai dan raport kelas 6. To do list selanjutnya adalah mengadakan tour pariwisata untuk foto buku tahunan sekolah atau di singkat BTS.
Agar tidak repot aku memutuskan
menginap di malam sebelum keberangkatan. Cuacanya hujan di sore hari jadi harus
menunggu agak malam untuk berangkat ke sekolah. Aku menjadi yang paling pertama
tiba. Aku mandi dan mengemas ulang barang-barang. Sempat tidur sendirian
menunggu yang lain datang, bukannya takut hantu aku lebih takut kesiangan jika
tidur sendirian saja.
Setelah agak larut barulah satu
persatu teman mulai datang pertama Agung dan setelahnya Ari. Kita sempat
berbincang random kemudian menyelesaikan 2 game mobile legend lalu tidur.
Sudah sempat bangun di jam
setengah 3 pagi, tapi aku memutuskan tidur lagi dan berharap bangun jam 3. Tapi
ternyata aku baru bangun jam setengah 4. Sedangkan bus berangkat jam 4.
Akhirnya aku buru-buru mandi. Kemudian yang lainnya menyusul mandi juga.
Sat-set langsung kita turun menuju bus dan betapa kagetnya anak-anak sudah ada
di dalam bus, mereka sudah rapih. Merasa sedikit malu karena menajadi yang
paling terakhir menaiki bus, padahal kami guru.
Perjalananpun dimulai. Rasanya
tidak nyaman di bus karena harus bersempitan. Jumlah anak dan bangku sangat pas
sehingga aku kesempitan duduk dibelakang. Aku berusaha agar anak tidak
kesempitan meskipun pada akhirnya mereka kesempitan juga. Apalah daya, targetku
untuk kurus tahun ini ternyata belum bisa tercapai.
Untungnya perjalanan saat
berangkat lancar dan kondusif. Mereka sangat sibuk bermain hp. Sampai
Bandungpun lancar.
Destinasi pertama kita adalah
tempat oleh-oleh di pengkolan. Tempat bus persib selalu parkir. Aktivitas kita
disana ada yang belanja oleh-oleh, ada yang makan batagor, dan ada juga yang
makan cuanki. Anak-anak dan guru juga sempat bikin konten sebentar disana.
Setelah itu kita lanjut ke
destinasi kedua yakni terminal wisata grafika. Sama seperti sebelum-sebelumnya
disana anak-anak diajak untuk game team building dan juga bermain wahana
outbound. Kita sempat shalat jum’at juga di lapangan outbound dengan pak upi
yang membawa karpet biru dari sekolah.
Oh iya, aku juga sempat BAB di
tempat itu. Sepertinya dari 3 kali mengunjungi tempat itu aku sudah 2 kali BAB
juga disitu. Mungkin karena banyak makan diperjalanan yang menguras energi.
Memang ya, BAB itu sangat penting untuk menjaga tubuh tetap prima karena
aktivitas padat memerlukan metabolisme yang bagus. Jadi tetap banyak makan dan
tak lupa mengeluarkannya juga.
Di kali ke 3 ini juga aku baru
mengunjungi wahana satwa. Ternyata satwanya lucu-lucu. Ada burung kakak tua
yang bisa ngomong, ada marmut, ada ayam, ada kambing, dan ada rusa. Lucu-lucu
sekali.
Kemudian setelah shalat jum’at
kita makan siang dengan lauk ayam bakar yang biasa saja serta ditemani live
music yang juga biasa saja. Kalau boleh jujur wisata grafika ini biasa-biasa
saja. Pemandangannyapun tidak ada, hanya tembok pepohonan. Terasa sayang jika
sudah jauh-jauh dari Tangerang tapi hanya dapat wisata sekelas grafika ini.
Harusnya bisa lebih bagus dari ini. Ya mungkin karena berfokus di wahana
outboundnya saja karena memang ini tempat outbound.
Ini hal yang aku suka dari wisata
kali ini. Sore harinya kita stay di hotel grand panorama yang menurutku mysti
tetapi nyaman. Suhunya sangat dingin tempatnya rimbun. Aku suka sekali berada
disana. Ada pohon-pohon yang bentuknya menyeramkan warnanya gelap dan
daun-daunnya memanjang seperti rambut. Memang tidak ada pemandangan untuk
dilihat tetapi aku suka. Kita tidur di cabana yang kasurnya wangi dan nyaman.
Rasanya enggan beranjak cepat-cepat dari hotel itu.
Kita sempat berantri kamar juga
yang di umumkan oleh pak sobri. Kemudian anak-anak menyempatkan untuk bermain
di kolam renang. Menurutku aneh sih, seharusnya mereka tidak senorak itu dengan
kolam renang karena setiap tahun juga kita berenang di citra. Tapi itu kan
pikiran dewasaku, mungkin pikiran mereka yang masih anak-anak berbeda ya.
Ada 2 kejadian di kolam renang
sore itu. Pertama banyak yang kakinya keram terutama si kevin yang kemudian aku
pijit-pijit sampai mendingan. Kemudian yang kedua, sita kehilangan cincin
emasnya. Untung saja keesokan harinya bisa ditemukan. Ceroboh, mereka belum
lama hidup di dunia dan masih suka seenaknya. Mungkin karena itulah masa kecil
menjadi terasa indah. Tidak banyak yang dipikirkan, hanya kesenangan saja.
Malamnya, aku menjadi MC.
Entahlah aku tidak pernah siap menjadi MC tapi rasa percaya diriku mengalahkan
keraguanku. Jadi meskipun belepotan dan tak tahu bicara apa. Ya sudah, mau
gimana lagi. Tanggung malu. Aku ditunjuk lagi karena mis eti menganggapku
mahir, alamak. Berharap apa dari MC dadakan tahun kemarin yang penampilannya
hancur juga. Untuk selanjutnya semoga aku tidak acuh dan lebih siap lagi jika
dapat kesempatan ngeMC, atau mungkin mereka tidak akan percayakan hal itu lagi
padaku, biarlah.
Acara berlangung sangat larut
sampai jam setengah 11. Ah sudahlah ini acara garing. Penampilannyapun tidak
maksimal mungkin karena audio yang jelek atau tidak adanya properti tambahan.
Menurutku konsep perpisahan seperti ini harusnya di ganti saja dengan hal yang
lebih kolaboratif dengan semua kelas.
Setelah lelah, aku langsung
bergegas tidur. Ah nyamannya kasur. Si ari sempat ngajak main ML tapi aku
sungguh tidak mood aku ingin memejamkan mataku. Alhasil, karena energi yang
lainnya masih tersisa mereka nonton mutant 100 yang membuatku ikut tertawa
keras meski sambil terpejam. Semua tertawa menonton itu termasuk wahyu yang
jarang ketawa. Momen itu aku resapi sebagai momen terakhir tertawa bersama
rekan-rekan sebagai penutup di akhir semester. Tertawa adalah obat aku suka
sekali momen ketika kita bisa tertawa bersama-sama. Semester yang melelahkan
akhirnya ditutup dengan tawa keras dan hangat ditengah suhu yang sangat dingin.
Keesokannya kita siap-siap untuk
ke minimania. Alamak, aku lupa membawa kaos putih yang sudah kubeli jadinya aku
pakai baju tidur saja. Lecek dan kumel mau gimana lagi. Dasar, apakah aku ini
memang tidak bisa detail. Bisa-bisanya sudah bersiap tapi tetap lupa kaos
dresscode. Huh, sepertinya aku harus lebih bekerja keras terkait ingat-mengigat
ini.
Sarapannya enak, tapi jujur bosan
sekali makan ayam terus. Jadi aku ngemil telurnya saja dengan saus. Supaya
tidak banyak jajan nanti di minimania.
Sesaat sebelum berangkat ternyata
farel ketinggalan charger hp nya. Padahal aku sudah mengecek kamarnya dan tidak
lihat ada charger. Tapi teryata pas dia cari ada. Aduh, memang aku PR sekali di
bagian ketelitian. Ampun.
Sesampainya di minimania dan juga
eksplor. Menurutku tempatnya bagus untuk keluarga. Miniaturnya cantik dan tata
tamannya bagus indah. Meskipun tidak ada pemandangan gunung tapi tempat ini
bagus penataannya berbeda jauh dengan grafika. Tempat ini masuk kedalam
wishlistku kalau ke Bandung nanti. Miniaturnya eduakif untuk pengetahuan umum
anak-anak. Tempatnya lumayan luas tidak terlalu kecil.
Aku sempat beli es teh lemon
karena kepanasan dan kehausan. Harganya mahal sih 18 ribu, tapi mungkin wajar
ya karena tempat wisata.
Setelah puas di minimania kita
lanjut ke d’castello. Tapi kita sempat berhenti lagi di tempat oleh-oleh. Nah
disitulah aku beli bolu lembang karena nanti kita tidak ada pemberhentian
oleh-oleh lagi. Aku melihat ada bakso cuanki lagi, akhirnya aku beli lagi
sampai 20 ribu karena rasanya enak. Di meja makan ada via dan agung kita
berbincang ringan di sana tentang rasa bakso cuankinya yang enak dan ada lagi
tapi aku lupa.
Sampailah kita di destinasi
terakhir yakni d’castello. Aku sempat tertidur dulu karena kepala rasanya
pusing dan ngantuk. Menahan posisi duduk di mobil yang sempit ternyata sangat
melelahkan.
D’castello nampaknya menjadi
lebih bagus di bandingkan sebelumnya. Lebih banyak wahananya. Apa mungkin
karena cuacanya juga sedang turun kabut ya jadi terlihat lebih indah. Aku dan
anak-anak sempat naik rainbow slide wah seru sekali. Toiletnya juga sangat banyak, aku yang sudah menahan BAB seharian akhirnya bisa menunaikannya disitu, huh lega. Mungkin d’castello yang
sekarang akan masuk wishlist juga untuk di kunjungi.
Ada dua kejadian juga disitu.
Pertama Agung yang sudah berubah pasca umrah, dia menjadi lebih islami dan
menghindari kebiasaan toxic kita dulu. Dan kedua aku dibuat emosi oleh
kesalahpahaman wahyu dan mis eti karena tiket.
Overall, bandung kali ini mungkin 70/10 nilainya. Tidak terlalu menikmati hanya sibuk dengan anak dan dokumentasi. Bagian terbaik ada di hotel grand panorama saat tidur. Next time semoga aku bisa lebih proper karena ada beberapa bagian yang terlupa dan kurang siap. Makin kesini kerja makin mengejar kenyamanan dan efisiensi.
Cuankinya enak banget! |
Sesaat sebelum kepulangan kita duduk di konblok parkiran yang bersih ada agung juga disitu, dunia rasanya milik kita* ucapku disitu saking enaknya duduk dan santai |
Real legend nih Zaydan. Benar-benar hening di bus dan ga aneh-aneh literally duduk diem nikmatin situasi sekitar kalau ngga tidur dari berangkat sampai pulang. |
Best hotel, grand panorama lembang |
Foto-foto indah dari HP wahyu |
Mc blepotan adalah saya! |
0 comments:
Posting Komentar