Rabu, 25 Desember 2024

Kembali mengunjungi Bandung di akhir tahun 2024

Setelah usai bergelut dengan nilai dan raport kelas 6. To do list selanjutnya adalah mengadakan tour pariwisata untuk foto buku tahunan sekolah atau di singkat BTS.

Agar tidak repot aku memutuskan menginap di malam sebelum keberangkatan. Cuacanya hujan di sore hari jadi harus menunggu agak malam untuk berangkat ke sekolah. Aku menjadi yang paling pertama tiba. Aku mandi dan mengemas ulang barang-barang. Sempat tidur sendirian menunggu yang lain datang, bukannya takut hantu aku lebih takut kesiangan jika tidur sendirian saja.

Setelah agak larut barulah satu persatu teman mulai datang pertama Agung dan setelahnya Ari. Kita sempat berbincang random kemudian menyelesaikan 2 game mobile legend lalu tidur.

Sudah sempat bangun di jam setengah 3 pagi, tapi aku memutuskan tidur lagi dan berharap bangun jam 3. Tapi ternyata aku baru bangun jam setengah 4. Sedangkan bus berangkat jam 4. Akhirnya aku buru-buru mandi. Kemudian yang lainnya menyusul mandi juga. Sat-set langsung kita turun menuju bus dan betapa kagetnya anak-anak sudah ada di dalam bus, mereka sudah rapih. Merasa sedikit malu karena menajadi yang paling terakhir menaiki bus, padahal kami guru.

Perjalananpun dimulai. Rasanya tidak nyaman di bus karena harus bersempitan. Jumlah anak dan bangku sangat pas sehingga aku kesempitan duduk dibelakang. Aku berusaha agar anak tidak kesempitan meskipun pada akhirnya mereka kesempitan juga. Apalah daya, targetku untuk kurus tahun ini ternyata belum bisa tercapai.

Untungnya perjalanan saat berangkat lancar dan kondusif. Mereka sangat sibuk bermain hp. Sampai Bandungpun lancar.

Destinasi pertama kita adalah tempat oleh-oleh di pengkolan. Tempat bus persib selalu parkir. Aktivitas kita disana ada yang belanja oleh-oleh, ada yang makan batagor, dan ada juga yang makan cuanki. Anak-anak dan guru juga sempat bikin konten sebentar disana.

Setelah itu kita lanjut ke destinasi kedua yakni terminal wisata grafika. Sama seperti sebelum-sebelumnya disana anak-anak diajak untuk game team building dan juga bermain wahana outbound. Kita sempat shalat jum’at juga di lapangan outbound dengan pak upi yang membawa karpet biru dari sekolah.

Oh iya, aku juga sempat BAB di tempat itu. Sepertinya dari 3 kali mengunjungi tempat itu aku sudah 2 kali BAB juga disitu. Mungkin karena banyak makan diperjalanan yang menguras energi. Memang ya, BAB itu sangat penting untuk menjaga tubuh tetap prima karena aktivitas padat memerlukan metabolisme yang bagus. Jadi tetap banyak makan dan tak lupa mengeluarkannya juga.

Di kali ke 3 ini juga aku baru mengunjungi wahana satwa. Ternyata satwanya lucu-lucu. Ada burung kakak tua yang bisa ngomong, ada marmut, ada ayam, ada kambing, dan ada rusa. Lucu-lucu sekali.

Kemudian setelah shalat jum’at kita makan siang dengan lauk ayam bakar yang biasa saja serta ditemani live music yang juga biasa saja. Kalau boleh jujur wisata grafika ini biasa-biasa saja. Pemandangannyapun tidak ada, hanya tembok pepohonan. Terasa sayang jika sudah jauh-jauh dari Tangerang tapi hanya dapat wisata sekelas grafika ini. Harusnya bisa lebih bagus dari ini. Ya mungkin karena berfokus di wahana outboundnya saja karena memang ini tempat outbound.

Ini hal yang aku suka dari wisata kali ini. Sore harinya kita stay di hotel grand panorama yang menurutku mysti tetapi nyaman. Suhunya sangat dingin tempatnya rimbun. Aku suka sekali berada disana. Ada pohon-pohon yang bentuknya menyeramkan warnanya gelap dan daun-daunnya memanjang seperti rambut. Memang tidak ada pemandangan untuk dilihat tetapi aku suka. Kita tidur di cabana yang kasurnya wangi dan nyaman. Rasanya enggan beranjak cepat-cepat dari hotel itu.

Kita sempat berantri kamar juga yang di umumkan oleh pak sobri. Kemudian anak-anak menyempatkan untuk bermain di kolam renang. Menurutku aneh sih, seharusnya mereka tidak senorak itu dengan kolam renang karena setiap tahun juga kita berenang di citra. Tapi itu kan pikiran dewasaku, mungkin pikiran mereka yang masih anak-anak berbeda ya.

Ada 2 kejadian di kolam renang sore itu. Pertama banyak yang kakinya keram terutama si kevin yang kemudian aku pijit-pijit sampai mendingan. Kemudian yang kedua, sita kehilangan cincin emasnya. Untung saja keesokan harinya bisa ditemukan. Ceroboh, mereka belum lama hidup di dunia dan masih suka seenaknya. Mungkin karena itulah masa kecil menjadi terasa indah. Tidak banyak yang dipikirkan, hanya kesenangan saja.

Malamnya, aku menjadi MC. Entahlah aku tidak pernah siap menjadi MC tapi rasa percaya diriku mengalahkan keraguanku. Jadi meskipun belepotan dan tak tahu bicara apa. Ya sudah, mau gimana lagi. Tanggung malu. Aku ditunjuk lagi karena mis eti menganggapku mahir, alamak. Berharap apa dari MC dadakan tahun kemarin yang penampilannya hancur juga. Untuk selanjutnya semoga aku tidak acuh dan lebih siap lagi jika dapat kesempatan ngeMC, atau mungkin mereka tidak akan percayakan hal itu lagi padaku, biarlah.

Acara berlangung sangat larut sampai jam setengah 11. Ah sudahlah ini acara garing. Penampilannyapun tidak maksimal mungkin karena audio yang jelek atau tidak adanya properti tambahan. Menurutku konsep perpisahan seperti ini harusnya di ganti saja dengan hal yang lebih kolaboratif dengan semua kelas.

Setelah lelah, aku langsung bergegas tidur. Ah nyamannya kasur. Si ari sempat ngajak main ML tapi aku sungguh tidak mood aku ingin memejamkan mataku. Alhasil, karena energi yang lainnya masih tersisa mereka nonton mutant 100 yang membuatku ikut tertawa keras meski sambil terpejam. Semua tertawa menonton itu termasuk wahyu yang jarang ketawa. Momen itu aku resapi sebagai momen terakhir tertawa bersama rekan-rekan sebagai penutup di akhir semester. Tertawa adalah obat aku suka sekali momen ketika kita bisa tertawa bersama-sama. Semester yang melelahkan akhirnya ditutup dengan tawa keras dan hangat ditengah suhu yang sangat dingin.

Keesokannya kita siap-siap untuk ke minimania. Alamak, aku lupa membawa kaos putih yang sudah kubeli jadinya aku pakai baju tidur saja. Lecek dan kumel mau gimana lagi. Dasar, apakah aku ini memang tidak bisa detail. Bisa-bisanya sudah bersiap tapi tetap lupa kaos dresscode. Huh, sepertinya aku harus lebih bekerja keras terkait ingat-mengigat ini.

Sarapannya enak, tapi jujur bosan sekali makan ayam terus. Jadi aku ngemil telurnya saja dengan saus. Supaya tidak banyak jajan nanti di minimania.

Sesaat sebelum berangkat ternyata farel ketinggalan charger hp nya. Padahal aku sudah mengecek kamarnya dan tidak lihat ada charger. Tapi teryata pas dia cari ada. Aduh, memang aku PR sekali di bagian ketelitian. Ampun.

Sesampainya di minimania dan juga eksplor. Menurutku tempatnya bagus untuk keluarga. Miniaturnya cantik dan tata tamannya bagus indah. Meskipun tidak ada pemandangan gunung tapi tempat ini bagus penataannya berbeda jauh dengan grafika. Tempat ini masuk kedalam wishlistku kalau ke Bandung nanti. Miniaturnya eduakif untuk pengetahuan umum anak-anak. Tempatnya lumayan luas tidak terlalu kecil.

Aku sempat beli es teh lemon karena kepanasan dan kehausan. Harganya mahal sih 18 ribu, tapi mungkin wajar ya karena tempat wisata.

Setelah puas di minimania kita lanjut ke d’castello. Tapi kita sempat berhenti lagi di tempat oleh-oleh. Nah disitulah aku beli bolu lembang karena nanti kita tidak ada pemberhentian oleh-oleh lagi. Aku melihat ada bakso cuanki lagi, akhirnya aku beli lagi sampai 20 ribu karena rasanya enak. Di meja makan ada via dan agung kita berbincang ringan di sana tentang rasa bakso cuankinya yang enak dan ada lagi tapi aku lupa.

Sampailah kita di destinasi terakhir yakni d’castello. Aku sempat tertidur dulu karena kepala rasanya pusing dan ngantuk. Menahan posisi duduk di mobil yang sempit ternyata sangat melelahkan.

D’castello nampaknya menjadi lebih bagus di bandingkan sebelumnya. Lebih banyak wahananya. Apa mungkin karena cuacanya juga sedang turun kabut ya jadi terlihat lebih indah. Aku dan anak-anak sempat naik rainbow slide wah seru sekali. Toiletnya juga sangat banyak, aku yang sudah menahan BAB seharian akhirnya bisa menunaikannya disitu, huh lega. Mungkin d’castello yang sekarang akan masuk wishlist juga untuk di kunjungi. 

Ada dua kejadian juga disitu. Pertama Agung yang sudah berubah pasca umrah, dia menjadi lebih islami dan menghindari kebiasaan toxic kita dulu. Dan kedua aku dibuat emosi oleh kesalahpahaman wahyu dan mis eti karena tiket.

Overall, bandung kali ini mungkin 70/10 nilainya. Tidak terlalu menikmati hanya sibuk dengan anak dan dokumentasi. Bagian terbaik ada di hotel grand panorama saat tidur. Next time semoga aku bisa lebih proper karena ada beberapa bagian yang terlupa dan kurang siap. Makin kesini kerja makin mengejar kenyamanan dan efisiensi.










Cuankinya enak banget!

Sesaat sebelum kepulangan kita duduk di konblok parkiran yang bersih ada agung juga disitu, dunia rasanya milik kita* ucapku disitu saking enaknya duduk dan santai

Real legend nih Zaydan. Benar-benar hening di bus dan ga aneh-aneh literally duduk diem nikmatin situasi sekitar kalau ngga tidur dari berangkat sampai pulang.




Best hotel, grand panorama lembang


Foto-foto indah dari HP wahyu



Mc blepotan adalah saya!


 

 

 

Share:

0 comments:

Posting Komentar