Wow Mad Max adalah salah satu film favoritku. Dari segi konsep cerita, sinematografi, dan juga scoring music sungguh maha karya yang luar biasa keren! Dan sekarang film itu ada prequelnya yang tidak kalah apik!
Furiosa: mad max saga
2024 mengambil latar waktu sebelum kejadian Mad Max: Fury Road. Dimana kita
akan di perlihatkan “The Green Place” untuk pertama kalinya. The green place
adalah tempat yang didiami oleh clan Vulvalini yang menjadi cikal bakal
kehadiran Furiosa, Vulvalini di pimpin oleh Ibu Furiosa yakni Marrie Jo Bassa
yang tampil sangat badass di bagian awal film. Tempat itu sangat di lindungi
oleh Vulvalini karena terdapat sumber daya yang melimpah ditengah krisis iklim
ekstrim. Di The Green Place tumbuhan, sumber makanan hewani, dan juga air masih
banyak tersedia.
Marrie Jo Bassa adalah
dewi perang sesungguhnya
Keahliannya dalam
memburu dan juga beradaptasi dengan kendaraan sangatlah luar biasa. Marrie Jo
Bassa tidak pernah meleset dalam menembakan senapannya dan juga ahli dalam
strategi perang. Tidak heran Furiosa bisa bertahan hingga dewasa karena dia
telah mewarisi gen tangguh yang dimiliki Ibunya.
Bakat alami Furiosa
Furiosa adalah
petarung murni yang menjadi ancaman bagi para musuhnya. Bayangkan saja dengan tangan
yang teputus dia bisa mendaki tebing dengan hanya menggunakan motor. Kemampuannya
membuat dia bisa selamat dari kejaran Dementus dan membeberkan rencana Dementus
untuk mendominasi Citadel.
Mortiflyer yang
membelot karena sakit hati
Biker hoarde adalah
sekumpulan geng motor yang disatukan oleh Dementus. Tapi mereka tetap memiliki
tujuan masing-masing dan tidak seloyal itu dengan Dementus. Ketika Dementus sengaja
membuat anggota Mortiflyer mati untuk membuat skenario penipuan tentu saja
ketua Mortiflyer tidak terima dan akhirnya menjadi musuh bagi Dementus. Mortiflyerpun
berubah menjadi pencuri war rig untuk mencuri suplai makanan dan minuman menuju
Gas Town. Tetapi clan ini akhirnya tetap saja kalah oleh War Boys, Jack, dan
Furiosa.
Ending yang
memuaskan
Di bandingkan di siksa
lalu mati begitu saja. Furiosa lebih memilih untuk menyiksa Dementus dengan
menanamkan benih pohon peach ke kemaluannya. Sehingga dia tersiksa seumur hidup
karena pohon itu terus menyerap nutrisi yang ada di tubuh Dementus. Menurutku
itu adalah ending yang paling pas karena Dementus akan mati perlahan dalam waktu
yang lama. Setidaknya ini bisa membayar masa lalu Furiosa yang kelam karena
Dementus juga dulu menyiksa Ibunya hingga mati.
Overall, Furiosa
adalah film yang worth to watch. Kalau kalian suka dengan Mad Max pasti kalian
juga tidak akan menyesal menonton Furiosa. Pengambilan gambar yang sangat epik membuat
kita hanyut dalam suasana post-apocalyptic karena krisis iklim. Setiap pemandangan
adalah pasir tandus yang kering dan tidak ada harapan. Kemudian sound effect dari
mesin-mesin kendaraan yang menggelegar menjadikan scene kejar-kejaran terasa
nyata.
Jika di Mad Max
unsur gilanya sangat terasa, di Furiosa alur film lebih sistematis dan jelas.
Semua peran memiliki motif yang kuat dalam bertahan hidup. Jadi di Furiosa
unsur kemanusiaan dan juga dramanya lebih terasa di banding Mad Max. Pacenyapun
tidak seintens Mad Max, but that’s all what we need. Menjadi pelengkap cerita
yang kongkrit dari film sebelumnya.
0 comments:
Posting Komentar