Kamis, 05 Januari 2023

Kenapa aksi tawuran terus membudaya hingga sekarang?


Setiap waktu ada saja berita dari korban tawuran. Ada yang luka-luka, kritis, hingga meninggal dunia. Tak ada berhentinya perilaku tak bermoral ini terus ada dan terwariskan.
Dulu saya menempuh pendidikan SMK yang kata orang-orang SMK merupakan sekolah berisi anak-anak hobi tawuran. Saya menempuh pendidikan itu dari tahun 2013 sampai 2015. Ya, di jaman itu juga tawuran masih eksis.
Saya mengamati sendiri perilaku anak-anak sebaya saya dulu yang terlibat tawuran dan mencari tahu alasannya.
Pada umur belasan, remaja mulai berlomba-lomba mencari identitasnya. Caranya dengan mencari pengakuan dari teman sebaya atau lingkungannya, hal ini sesuai dengan teori psikologi umum tentang perilaku remaja.
Disinilah terjadi krisis pada pembentukan prinsip di diri mereka. Anak-anak yang memiliki kecerdasan di bidang akademis akan terus mengedepankan kualitas mereka dalam belajar di sekolah, atau mereka yang memiliki kreativitas akan terus mengembangkan bakatnya di bidang tertentu. Mereka yang mampu bekembang dan bersaing di bidang positif akan mendapatkan tempat dan pengakuan di lingkungannya.
Berbanding terbalik dengan anak-anak yang pasif dan tidak memiliki kreativitas apapun bahkan cenderung malas. Merekalah yang akan tersisihkan dari barisan anak-anak yang positif. Maka dari itu mereka sangat mudah ikut-ikutan dari ajakan temannya yang nakal. Dari situlah semua dimulai. Pada lingkaran pergaulan yang buruk kenakalan justru di apresiasi oleh anggotanya. Budaya tawuranpun terwariskan disini. 
Semakin jago tawuran semakin dipuji. Padahal perilaku ini sangat layak di sebut psikopat. Benda-benda tajam digunakan untuk melukai sesama siswa yang menjadi musuh. Kalau dipikir-pikir mereka ini memperjuangkan apa? tak heran pelaku tawuran ini cenderung dari anak-anaknya kurang pintar di sekolahnya. 
Karena tak bisa lagi menalar apa yang mereka lakukan. Mereka bergerak dan bertindak hanya berdasarkan "ingin di akui" saja tanpa memikirkan apa akibatnya.
Lalu bagaimana mengatasi tawuran? 
Satu cara yang paling ampuh menurut saya adalah dengan memperbaiki SDM melalui peningkatan kualitas pendidikan. Sehingga berkuranglah kebodohan dan tawuran juga ikut berkurang.


Share:

0 comments:

Posting Komentar