Rabu, 27 Mei 2020

Idealisme orang dewasa


Pilihan yang kita ambil rasanya hanya spontan saja dan mempertimbangkan hal yang tidak berat untuk di pikirkan. Tapi, yang saya sadari adalah ternyata tiap keputusan spontan yang kita ambil, jika di urai bukanlah menjadi hal yang sederhana. Tiap kejadian pahit, buruk, dan tidak menyenangkan membuat kita belajar. Di sadari atau tidak, otak kita telah merekam kejadian-kejadian tersebut dan membentuk diri kita yang sekarang. 

Orang dewasa di tuntut dengan banyak hal. Ketidaknyamanan membuat kita berpikir bagaimana kita mampu menelannya meskipun pahit. Saya adalah orang yang santai, dan tak terlalu memusingkan orang lain. Saya mencari tantangan ketika saya menginginkannya. Tapi lebih suka hidup aman dan nyaman saja. Ada hal yang saya sadari, bahwa saya memiliki idealisme sendiri dalam menjalani hidup. Padahal saya bukan orang yang perfeksionis. 

Saya mengurangi kontak dengan orang-orang karena saya tidak ingin ada yang tersakiti. Diri saya maupun mereka. Maka dari itu, saya belajar untuk bahagia sendiri saja. Ngapa-ngapain sendirian. Seringkali asik, tapi kadang juga bosan seperti tak punya teman. Memang iya! Kebanyakan hanya di sosmed terlihatnya.

Dengan begini saya dapat meminimalisir masalah-masalah, dan fokus dengan mimpi saya sendiri. Itulah hal yang tidak saya sadari bahwa saya tidak seluwes apa yang saya pikirkan. Memang saya terbuka dengan berbagai sudut pandang. Tapi dalam beberapa hal saya tidak bisa memberikan toleransi.

Sedikit dari apa yang saya pikirkan saya bagi disini, semoga tidak malas menulis lagi.. :) 
Share:

0 comments:

Posting Komentar